Pada saat itu mereka menaiki beragam jenis kendaraan sepeda motor.
"Aku nggak lihat malam karena sekitar jam 01.00 itu kejadiannya. Lempar-lemparan makanya batu pun berserakan kemarin," ucap warga, Taufik dilansir dari Tribun Medan.
"Heran kita ini sama polisi ini kenapa seperti ada pembiaran. Geng motor inikan bisa berulah karena mereka merasa nggak ada diapa-apain," sambungnya.
"Nanti kalau masyarakat yang bertindak salah juga, sudah palak juga ini sama mereka," bebernya.
Dilansir dari Kompas.com, Kriminolog Universitas Padjajaran Yesmil Anwar mengatakan, ada beberapa faktor mengapa eksistensi geng motor yang kerap meresahkan ini sulit diberantas.
Baca Juga: Langsung Dibayar Rp 2 Juta Sampai Rp 10 Juta Uang Koin Lama Jenis Ini, Punya Motor Baru Bukan Mimpi
Faktor pertama adalah kegagalan keluarga dalam memberikan dan memaknai kasih sayang kepada anak.
Fenomena yang terjadi saat ini sebagian besar disebabkan karena orang tua yang terlalu permisif, sehingga dengan mudahnya memberikan izin anak di bawah umur untuk menggunakan motor.
Padahal, usia minimal seseorang boleh menggunakan motor adalah 17 tahun.
"Lalu juga ruang mereka untuk melakukan kegiatan ekspresi diri melalui motor ini kan tidak ada dan memang tidak disiapkan," kata Yesmil kepada Kompas.com, Rabu (27/4/2022).
Editor | : | Ahmad Ridho |