MOTOR Plus-Online.com - Fakta ditemukan botol oli bekas ternyata dijual bebas di marketplace online!
Botol oli bekas ini dijual dengan harga yang sangat murah dan siapapun bisa membeli.
Masih marak indikasi oli palsu beredar di pasaran, salah satu dugaan penyebabnya adalah beredarnya botol oli bekas.
MOTOR Plus pun dibuat kaget ternyata ada fakta baru terungkap jika banyak botol oli bekas yang dijual bebas di marketplace online.
Karena penasaran, MOTOR Plus coba mencari botol oli bekas di beberapa marketplace online seperti Shopee atau Tokopedia.
Ternyata ada saja penjual yang memasang iklan menjual botol oli bekas ini!
Beberapa botol oli bekas yang dijual pun berasal dari merek-merek terkenal.
Seperti AHM MPX2, Pertamina Enduro, Repsol, hingga Shell.
Baca Juga: Botol Oli Motor Bekas Ada Manfaatnya Diungkap Aspelindo Cegah Oli Palsu
Rata-rata botol oli bekas ini dijual dengan sangat murah, mulai dari Rp 3000-Rp 5000 per botol.
MOTOR Plus berpura-pura bertanya seperti pembeli ke salah satu penjual, namun belum mendapatkan respon.
Entah apa tujuan para penjual ini menjual botol oli bekas, namun hal ini tentu mengkhawatirkan.
Pasalnya, ada kekhawatiran jika pembeli botol oli bekas ini adalah oknum pembuat oli palsu.
Asosiasi Pelumas Indonesia (Aspelindo) sendiri pernah menjelaskan ternyata ada kegunaan botol oli bekas asal diurus sesuai aturan.
"Kalau untuk botol bekas, mengumpulkan botol bekas juga membutuhkan sumber daya, juga tidak murah," ujar Sigit Pranowo, Ketua Umum Asosiasi Pelumas Indonesia (Aspelindo).
"Ada juga beberapa teknologi atau pemanfaatan oli bekas, direcycle menjadi botol yang bisa digunakan lagi. Namun, itu memerlukan teknologi dan seleksi karena tidak semua botol bekas bisa dipakai," tambahnya.
Selain itu, Sigit menjelaskan botol bekas oli yang diolah bisa mengurangi pencemaran lingkungan.
Baca Juga: Terendus Kemana Larinya Oli Bekas yang Dikumpukan Pengepul dari Bengkel Tak Terduga Dibuat Beginian
"Setidaknya, pertama, mengurangi pencemaran lingkungan karena limbah yang dihasilkan (dari botol kemasan oli)," bebernya.
"Yang ketiga, mengurangi potensi botol disalahgunakan. Itu juga sudah berkembang ke sana. Beberapa produsen pelumas sudah memulai menggunakan teknologi atau langkah ini," tambah Sigit.
"Walaupun skalanya belum besar, karena secara biaya lebih mahal, karena harus ngumpulin dari lapangan. Dikumpulin kemudian diseleksi, katakanlah dari 100 botol enggak semua bisa dipakai," ungkapnya.
"Tidak hanya sekedar mengurangi resiko pemalsuan, tapi juga bagian dari ESG (Environmental Social Governance), bagian dari kita untuk kepedulian terhadap lingkungan hidup," tutupnya.
Kalau menurut brother, kira-kira apa tujuan para penjual dan pembeli botol oli bekas di marketplace online ini?
Penulis | : | Yuka Samudera |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR