"Selanjutnya dilakukan pemeriksaan dan penggeledahan di tas Firdaus, dan personel Polsek Sekupang menemukan satu lembar uang palsu pecahan Rp 5.000. Sehingga total keseluruhan ada tujuh lembar uang palsu pecahan Rp 5.000," ungkap Rizky.
Rizky sendiri mengaku tidak diberitahu oleh HBS kalau uang tersebut palsu dan dicetak sendiri.
"Ia mengaku hanya disuruh beli bensin saja," tambahnya.
"HBS sendiri merupakan penjual bensin eceran di daerah Patam Lestari, makanya kami langsung kejar ke kediamannya," tambah Rizky.
Karena informasi dari Firdaus HDS langsung ditangkap di kediamannya.
Saat digeledah memang HDS terbukti cetak sendiri uang palsu sebagai kembalian bensin eceran.
"Dari penggeledahan kediamannya, kami menyita sejumlah barang bukti seperti printer, kertas yang digunakan untuk mencetak uang palsu, lem, gergaji, amplas, pisau cater, gunting, sepeda motor, dan 41 lembar uang palsu pecahan Rp 5.000 yang sudah dicetak dan siap untuk diedarkan," lanjutnya.
HBS sendiri mengaku sengaja cetak uang palsu pecahan Rp 5.000 tersebut.
Ia menggunakannya sebagai uang kembalian di kios bensin eceran miliknya.
"Kalau pecahan besar, sulit untuk diedarkan kata HBS, makanya pelaku mengambil pecahan kecil agar bisa diedarkan di kios-kios kecil dan pembeli BBM eceran," sebut Rizky.
Rizky mengimbau masyarakat yang menemukan uang palsu atau menduga adanya peredaran uang palsu agar segera melaporkan kepada pihak kepolisian terdekat.
"Kami mengimbau kepada masyarakat apabila menemukan uang-uang yang mencurigakan patut diduga palsu segera melaporkan kepada Babinkamtibmas maupun satuan polisi terdekat agar bisa langsung kami tindak lanjuti," pungkas Rizky.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cetak Sendiri, Warga Batam Beli Pertalite Gunakan Uang Palsu"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Uje |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR