MOTOR Plus-online.com - Oli palsu beredar dan kebanyakan merek pabrikan motor seperti AHM Oil dan Yamalube.
AHM Oil digunakan untuk motor Honda, sementara Yamalube untuk motor Yamaha.
Antara oli mesin AHM Oil dan Yamalube, kira-kira mana yang paling gampang dipalsukan?
Hal itu dijelaskan Budi Rambe, pemilik bengkel Rambe Jaya Motor yang berlokasi di Jalan Raya Kalimalang, Jatibening, Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat.
"Oli Honda yang banyak dipalsuin," kata Budi Rambe saat dihubungi MOTOR Plus-online, Kamis (7/12/2023).
"Kalau oli Yamaha sekarang tutup botolnya dibikin paten semua, jadi enggak bisa buka kayak botol biasa, harus dibolongin," sambungnya.
"Kalau Honda sama dari dulu, enggak ada perubahan," lanjutnya.
Meski begitu, dua merek oli mesin motor itu banyak dipalsukan oknum tidak bertanggung jawab.
Baca Juga: Oli Palsu Yamalube atau Asli Bisa Dilihat Hanya dari Tulisannya, Simak Sekarang Model Baru Lagi Nih
Seperti dalam kasus produsen oli palsu Djiwa Kusuma Agung di Semarang, Jawa Tengah (Jateng).
Diberitakan TribunJateng.com pada Oktober 2022 lalu, pabrik pemalsu oli itu telah digrebek Kepolisian Daerah (Polda) Jateng.
Kasubdit Indagsi Ditreskrimsus Polda Jateng, AKBP Rosyid Hartanto membeberkan beberapa ciri oli palsu AHM Oil dan Yamalube.
Seperti kemasan botol tidak rapi dan solid ketimbang yang asli.
"Kemudian perbedaan bisa dilihat warna cairan oli di dalam kemasan," kata Rosyid dikutip dari Tribunjateng.com, Kamis (20/10/2022).
"Oli asli mempunyai warna yang lebih terang saat diterawang melalui cahaya, sementara oli palsu lebih pekat dan keruh," jelasnya.
Menurutnya, secara umum botol kemasan tidak ada perbedaan dan sama-sama terdapat hologram.
Namun pada produk asli, hologram tanda air khusus yang akan terdeteksi menggunakan mesin khusus.
Baca Juga: 4 Tanda Oli Mesin Motor Pertamina Asli Jangan Sampai Terkecoh Oli Palsu
“Yang palsu tidak ada tanda airnya, namun ini sulit dibedakan (tanpa menggunakan mesin khusus)," sambung dia.
"Jadi fokusnya pada tutup botol dan sekat, kalau tidak rapi ada kemungkinan itu palsu,” tambahnya.
"Pencetakan nomor seri pada kemasan juga terdapat perbedaan," lanjut Rosyid.
"Pada produk palsu penomorannya dicetak besar dan tebal sehingga nampak tidak rapi," sambungnya.
"Untuk yang asli stikernya lebih solid (tidak tipis), cetakan nomor lebih rapi dan tidak terlalu besar," paparnya.
Rosyid mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam membeli oli agar terhindar dari produk palsu yang beredar.
“Kalaupun membeli oli di bengkel lain agar mencermati fisik dari kemasan oli yang dijual tersebut, jangan asal beli," lanjut Kasubdit Indagsi Ditreskrimsus Polda Jateng itu.
"Cermati terlebih dahulu fisik kemasan dan cairan oli di dalamnya, karena ada kemungkinan itu oli palsu yang diedarkan pelaku,” pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Tips Membedakan Oli Palsu dengan yang Asli, Begini Cara Simpelnya
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR