MOTOR Plus-online.com - Hasil modifikasi motor KTM Duke 690 custom menjadi cafe racer sebelumnya bergaya sport naked, mempertahankan komponen standar di bagian ini.
Modifikasi motor kali ini merupakan garapan Shiro Nakajima dari 46Works yang memadukan kesan retro dan modern.
Motor yang diubahnya merupakan KTM Duke 690 tahun 2017 yang memiliki power 74 hp dan torsi puncak di angka yang sama.
"Sekitar 15 tahun lalu, saya menjajal KTM Duke untuk sebuah majalah. Rasanya sangat terkesan dengan mesin LC4, dipadukan dengan silinder tunggal," ungkap Shiro dikutip dari Bike Exif.
Beberapa bagian yang dibiarkan standar, mulai dari suspensi, lengan ayun, dan pengereman Brembo.
Shiro mengganti subframe bawaan dengan yang baru namun dengan mounting yang sama dengan standar.
Subframe tersebut memiliki desain seperti teralis dengan lengkungan di belakang untuk mengurangi kesan kaku pada Duke tersebut.
Shiro membungkus ulang perangkat elektronik untuk membuat jarak untuk filter udara.
Baca Juga: Dikira Modifikasi Motor Matic Ternyata Motor Custom Berjantung Mesin KTM Duke 690
Membuat bodi belakang berbahan aluminium merupakan hasil karyanya yang bertujuan untuk membuat aliran.
Pada bagian tangki bensin sedikit mengingatkan pada Benelli Mojave yang ikonik, dengan lebar lekukan lutut yang sangat serasi dengan lebar bagian ekor bergaya cafe racer.
Bagian lampu depan menempel dengan bagian pipa pada sokbreker upside down berawrana hitam.
"Bawaan Duke memiliki gaya seperti sepeda offroad setinggi pinggang. Namun saya mendesainnya untuk mengekspresikan gaya sportbike yang rendah dan kompak tanpa menurunkan suspensi dan tanpa menurunkan posisi berkendara," ungkap Shiro.
Urusan ketinggian, Shiro memilih untuk mempertahankan sesuai kondisi standar agar tidak membosankan.
Spion dengan merek Tanax pun terpasang di area setang sebelah kanan KTM Duke 690 berjiwa cafe racer ini.
Terakhir dari pemilihan warna, Shiro memutuskan untuk memilih kelir hijau stabilo yang digunakan pada beberapa model Duke awal.
Gimana bro dengan modifikasi motor ini?
Penulis | : | Galih Setiadi |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR