MOTOR Plus-online.com - Peredaran oli palsu makin merebak di Indonesia, bikin was-was pemotor.
Yang bikin pusing, oknum pemalsu oli ini pilih merek populer yang banyak dipakai.
Makanya banyak yang ganti oli merek lain, yang belum ditemukan versi palsunya di pasaran.
Lantas, ganti oli merek lain apakah merusak mesin? Benarkah ada efek negatifnya?
Menurut bengkel, ganti oli merek lain tidak akan merusak mesin selama kandungannya asli.
Yang dikhawatirkan, adalah kandungan atau adiktif oli sebelumnya masih tersisa di mesin.
"Masing-masing merek oli punya adiktif-nya sendiri, agar mengurangi sludge atau lumpur, dan mengurangi friksi di mesin," buka Trisno dari Digioto, bengkel motor populer di Jl. Panjang, Kebon Jeruk Jakarta Barat.
Nah, kandungan adiktif ini bisa tersisa di mesin, setelah oli di drain atau dikeluarkan dari mesin.
"Macam-macam contohnya, ada yang adiktifnya membuat bagian dalam mesin seperti warna kuning," tukas Trisno.
Warna kuning seperti film tipis ini, kalau disentuh seperti sabun karena licin demi mengurangki gesekan di mesin.
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR