MOTOR Plus-online.com - Oli sangat penting untuk motor karena bisa membuat usia mesin kendaraan jadi pendek atau panjang.
Oli mesin harus diganti secara berkala agar perputaran mesin tetap halus dan awet.
Komponen atau spare part di dalam mesin menjadi terlindungi dan bisa bekerja dengan maksimal karena peran oli.
Tapi belakangan pemotor jadi khawatir karena banyak oli palsu beredar di pasaran.
Dari bentuk botol, cairan oli sampai harga oli palsu sangat mirip dengan oli asli buatan pabrikan resmi.
Di luar banyaknya kasus oli palsu, pemotor harus paham ternyata ada 3 jenis oli yang banyak dijual di pasaran.
Ada oli sintetik, oli mineral dan oli ester mana paling bagus dan lebih mahal harganya.
Bisa dibilang oli dengan harga paling mahal adalah oli ester.
Perbedaan oli ester dengan oli biasa ada pada kandungannya.
Baca Juga: Pentingnya Gelas dan Corong Saat Ganti Oli Ternyata Bikin Mesin Gak Berat
Baca Juga: Beda Oli Sintetik dan Oli Mineral Untuk Motor Musti Tahu Agar Tak Salah Pakai
"Sebetulnya oli ester itu masuk kategori base oil, jadi base oil atau oli dasar punya 5 kategori," ujar Tjahja Tandjung, pemilik toko oli TODA kepada MOTOR Plus-online beberapa waktu lalu.
"Semakin tinggi atau kategori 5 itu harganya paling mahal," sambungnya.
"Nah base oil kategori 5 itu namanya oli ester, biasa dibilang yang ada esternya pasti oli mahal," lanjutnya.
Oli Ester merupakan oli semi-sintetik atau sintetik yang diberi campuran ester sebagai aditif.
"Umumnya tak boleh lebih dari 20 persen ester. Kalo lebih tinggi banyak terjadi sludge,” terang Hendra Tjoa, Direktur PT Trioline Agung Perkasa pemegang oli Igol di Indonesia.
Meski begitu, umumnya campuran ester sekitar 5 persen.
Oli dengan campuran Ester mempunyai antifriksi bagus makanya sering dipakai di balap.
Untuk tahu perbedaannya, tim OTOMOTIF pernah membandingkan tiga macam oli.
Ada oli mineral, oli sintetik, dan oli ester dengan kekentalan 10W-40 dan sudah JASO MA.
Baca Juga: Ahli Merek Oli Terkenal Jelaskan Oli Mobil Tidak Cocok Dipakai Untuk Motor Efeknya Bisa Begini
Pengetesan menggunakan motor Suzuki GSX-R150 2017 odometer 12.200 km, yang diuji di atas dynamometer milik workshop Farm Tuning yang terletak di Jalan Pertanian I no. 88B Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Tiap pakai masing-masing oli diambil tenaga dan torsi maksimumnya dari 2 kali pengetesan.
Untuk pengukuran suhu, agar sama rata tiap ganti oli motor dites di atas dyno selama 1 menit 30 detik pada 7.000 rpm tanpa ditiup kipas pendinginan dari dyno.
Dari tes ketiga jenis oli antara yang mineral, sintetik dan ester, ternyata tak mempengaruhi performa secara signifikan.
Ketiganya relatif sama karena bedanya hanya 0,03-0,12 dk, hal yang wajar ketika pengetesan di atas dyno dan juga ketiganya sudah JASO MA sehingga tak menimbulkan selip di kopling.
Yang beda signifikan adalah suhu kerja, pakai oli mineral suhunya relatif lebih tinggi dibanding oli ester dan oli sintetik, ada beda sekitar 7° C.
Tjahja menambahkan untuk oli ester yang dijual di TODA pilihannya ada Ipone dan Motul.
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR