MOTOR Plus-online.com - Format balapan baru Sprint Race menuai pro dan kontra sejak diterapkan pada musim 2023 ini.
Tapi salah satu legenda MotoGP menyarankan untuk membuang format Sprint Race dan kembali ke format lama dengan hanya satu balapan.
Hal tersebut diungkapkan legenda MotoGP asal Australia, Casey Stoner.
Casey Stoner jadi salah satu legenda MotoGP yang sering mengkritik perubahan di MotoGP.
Salah satunya adalah format Sprint Race yang baru diterapkan pada musim 2023.
"MotoGP saat ini banyak mencoba hal dari F1, salah satunya Sprint Race," ujar Stoner dikutip dari GPone.com
"F1 mungkin butuh, tapi MotoGP tidak perlu sprint race ini," tegasnya.
Apalagi kalau F1 hanya ada beberapa ronde yang mengadakan sesi Sprint Race.
Baca Juga: Marc Marquez Jadi Pembalap MotoGP 2023 Paling Sering Crash, Sang Adik Ungkap Alasannya
Seperti pada musim 2023 tercatat hanya ada enam sprint race dari 22 seri.
Sementara di MotoGP seluruh ronde musim ini yang berjumlah 20 mengadakan Sprint Race.
Sprint race di MotoGP digelar pada hari Sabtu dan hanya memiliki total lap 50% dari balap hari Minggu.
Sementara hanya ada sembilan pembalap yang bisa meraih poin di sesi sprint race.
Format ini meniru sesi Superpole Race di kelas World Superbike.
Para pemenang di kelas Sprint Race ini tidak tercatat sebagai pemenang balapan, hanya menjadi pemenang khusus di sesi Sprint Race.
"Lebih baik kembali ke format lama, satu balapan grand prix tiap akhir pekan sudah cukup," lanjut Stoner.
Sebelumnya beberapa rider juga pernah menyatakan keberatan dengan sesi sprint race ini.
Seperti Fabio Quartararo, Pecco Bagnaia, Aleix Espargaro dan Pol Espargaro.
Source | : | GPOne.com |
Penulis | : | Uje |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR