MOTOR Plus-Online.com - Pada starting grid MotoGP, Ducati adalah motor terbanyak yang digunakan empat tim.
Tercatat ada delapan motor Ducati yang digunakan tim Ducati Lenovo, Prima Pramac Racing, VR46 Racing Team, dan Gresini Racing.
Tentu saja ini menjadi keuntungan bagi Ducati dalam hal riset dan juga mengumpulkan point untuk klasemen kontruktor.
Ini yang membuat Ducati sudah tiga tahun beruntun menjadi juara dunia konstruktor dan dua tahun beruntun juara dunia pembalap oleh Francesco Bagnaia.
Tak pelak ini membuat pabrikan rival senegara Ducati, Aprilia pun geram karena mereka merasa tidak punya kesempatan.
"Delapan motor Ducati harus dilanggar, mereka terlalu banyak, sehingga harus dikurangi dengan jumlah regulasi," tutur Massimo Rivola, CEO Aprilia Racing.
"Ini membuat persaingan tidak merata dan bisa saja mencederai sportifitas," lanjutnya dikutip dari Paddock GP.
Ducati memiliki empat tim, Aprilia dua tim, KTM dua tim, Honda dua tim, dan Yamaha satu tim pabrikan saja.
Tentu terasa tidak keseimbangan dalam hal ini, karena pabrikan Eropa, khususnya Ducati menjadi terlalu mendominasi.
Baca Juga: Bos Honda Frontal Benci dengan Hasil yang Didapatkan Marc Marquez di MotoGP 2023
"Meskipun Yamaha dan Honda mendapatkan keuntungan konsesi di MotoGP 2024, berarti mereka masih dalam tahap riset dari awal," Massimo Rivola menjelaskan.
"Ducati masih sangat diuntungkan, apalagi di kubu mereka kini ada Marc Marquez," tambahnya.
Aprilia masih berfokus di tim pabrikan, Aprilia Racing Team dengan duo Maverick Vinales dan Aleix Espargaro.
Sedangkan tim satelit mereka, Trackhouse Racing baru mulai berkiprah di MotoGP setelah sebelumnya lebih berpengalaman di ajang Nascar.
Pun dengan KTM yang tim satelitnya, GASGAS Tech3 Factory Racing mengandalkan dua pembalap muda, Augusto Fernandez dan Pedro Acosta.
Penulis | : | Didit Abdillah |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR