MOTOR Plus-Online.com - Semasa remaja, Valentino Rossi muda tak luput dari budaya balap liar yang berkembang di Italia.
Di usia 14 tahun, kala ia belum berkiprah di balap dunia, GP125, Valentino Rossi memang menunjukkan bakat balapnya di jalan raya.
Hal ini diceritakan pada biografinya, 'Rossi Sang Legenda' yang ditulis oleh Michael Turco.
Salah satu malam yang ia ingat adalah di malam tahun baru 1992 kala ia dan teman-temannya berkumpul dan berencana saling aduk kebut.
Saat itu ia menggunakan skuter Polini 100 cc yang sudah dimodifikasi, sehingga bisa lebih kencang.
Di tengah adu kebut selepas perayaan malam tahun baru, saat itu hampir pagi sekitar jam 03.00.
Nahas balapan itu harus dibubarkan oleh Polisi yang bertugas, sehingga tidak ada pemenang dan membuat Rossi dan teman-temannya mendapatkan teguran keras.
Yang mengherankan, salah satu petugas polisi itu mengenali Valentino Rossi yang sudah beberapa kali podium di kancah nasional balap Italia.
Iya pun mengatakan,"Kalian pikir kalian pembalap Grand Prix?."
Setahun kemudian, Valentino Rossi yang makin serius di kancah nasional dua kali menjadi juara nasional 125 dengan Cagiva Mito di tahun 1994 dan 1995.
Tahun 1996 ia makin dikenal kala naik ke GP125 dengan satu kemenangan dari dua kali naik podium.
Dilanjut langsung menjadi juara dunia GP125 di tahun 1997, tahun keduanya di kancah balap dunia.
Polisi yang mengenalinya di tahun 1992 itu pun menjadi ketua komunitas penggemar Valentino Rossi di Italia saat itu.
Meskipun sempat menangkap dan menegurnya karena balap liar, ia merasa ada potensi besar yang ada pada diri Valentino Rossi.
Sisanya adalah sejarah. Valentino Rossi adalah pembalap tersukses di era MotoGP 4-tak dan pensiun di akhir 2021.
Penulis | : | Didit Abdillah |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR