MOTOR Plus-online.com - Jelang tahuh baru harga BBM subsidi mengalami penurunan banderol.
Ahli ITB jelaskan maksud harga Pertamax turun tapi ruang bakar mesin jadi kotor dan banyak defosit agar paham.
Seperti diketahui PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga BBM nonsubsidi pada 1 Januari 2024.
Seperti di wilayah DKI Jakarta, harga Pertamax turun dari Rp 400 jadi Rp 12.950 per liter dari sebelumnya Rp 13.350 per liter.
Pertamax Green turun Rp 1.000 jadi Rp 13.900 per liter dari sebelumnya Rp 14.900 per liter.
Pertamax Turbo 98 kini dijual seharga Rp 14.400 per liter atau turun Rp 950 jadi dari sebelumnya Rp 15.350 per liter.
Kemungkinan konsumen akan lebih banyak yang menggunakan Pertamax dan jangan kaget jika penggunaannya malah berisiko.
Prof. Tri Yuswidjajanto, dosen Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB) dan juga peneliti LAPI ITB pernah menerangkan kepada MOTOR Plus.
Katanya Pertamax mengandung lebih banyak detergen untuk membersihkan sistem bahan bakar.
Baca Juga: Boleh atau Tidak Motor Serobot Antrian Pertalite Saat Beli Pertamax di SPBU Pertamina
Baca Juga: Harga Pertamax Turun Pengeluaran Bensin Honda PCX Jadi Lebih Hemat, Begini Hitungannya
Adanya detergen berperan penting untuk menunjang pembakaran dalam mesin yang sempurna.
"Pembakaran yang sempurna memang menghasilkan deposit pada ruang bakar (piston) dan hal tersebut memang wajar,” lanjut Prof. Tri Yuswidjajanto.
Penggunaan bensin Pertamax pada motor injeksi, efeknya memang menghasilkan deposit yang banyak ketimbang Pertalite.
Namun hal tersebut justru efek dari pembersihan injektor dan ruang katup yang optimal, sehingga menghasilkan deposit yang cenderung banyak ketimbang Pertalite.
"Deposit yang menempel pada injektor itu maksimal 15%, sedangkan untuk ruang katup ketebalannya 50 mg lalu untuk ruang bakar (piston) sebesar 40%," tutupnya.
Jadi, jangan heran kalau menggunakan Pertamax, deposit yang timbul lebih banyak dari Pertalite, karena merontokan deposit di injektor dan ruang katup atau saluran isap.
Jangan campur Pertamax dengan Pertalite
Pak Yus mengingatkan juga, meminta agar pemotor atau pemobil meninggalkan kebiasaan main campur Pertamax dengan Pertalite.
Sering mencapur Pertalite dengan Pertamax tidak langsung dirasakan namun bisa merusak mesin lama-lama.
"Sebaiknya kebiasaan campur bensin ditinggalkan karena mengundang harm effect (efek berbahaya)," jelas Prof. Tri Yuswidjajanto kepada MOTOR Plus-online, beberapa waktu lalu.
KOMENTAR