MOTOR Plus - online.com Banyak yang belum tahu nih kalau Malaysia nyaris punya motor nasional untuk turun di MotoGP.
Saat kelas balapan tertinggi berubah dari 500 cc ke MotoGP pada tahun 2002 banyak pabrikan motor di dunia tertarik selain pabrikan Jepang dan Italia.
Salah satunya adalah merek Petronas asal Malaysia.
Merek Petronas memang dikenal sebagai perusahaan minyak nasional milik Malaysia, layaknya Pertamina di Indonesia.
Tapi merek Petronas ini sempat mempersiapkan motor spek MotoGP di akhir tahun 2001.
Pada tahun 1990-an sampai awal 2000-an memang Petronas ini ingin menancapkan mereknya di ajang balap internasional.
Setelah F1 yang bekerja sama dengan Sauber, Petronas mulai mengincar kelas MotoGP.
Tidak tanggung-tanggung tuh mereka tidak hanya ingin jadi sponsor tim, tapi langsung bikin motor.
Padahal Petronas sendiri tidak punya merek motor sendiri.
Sama seperti F1, mereka bekerja sama dengan Sauber Engineering untuk melahirkan motor nasional Malaysia di ajang MotoGP ini.
Sauber saat itu mengiyakan dan akhirnya mereka melahirkan Sauber Petronas GP1.
Sauber Petronas GP1 ini pakai spek mesin 3 silinder 989 cc.
Motor ini juga sempat melakukan debut satu lap pada seri Grand Prix Malaysia tahun 2001.
Tapi jelang akhir tahun Sauber malah memutus kerja sama dengan Petronas untuk mengembangkan motor.
Jadilah motor yang belum selesai dikerjakan ini mangkrak dan tidak jadi ikut balap di kelas MotoGP.
Namun, Petronas tidak menyerah begitu saja ketika tahu motornya mangkrak.
Kemudian Petronas coba dekati legenda World Superbike Carl Fogarty untuk bekerja sama bikin tim di ajang Superbike.
Jadilah motor Petronas GP1 yang kemudian bernama Petronas FP1 ini ikutan ajang World Superbike mulai musim 2003.
Tapi tentu saja motor yang tadinya dipersiapkan untuk ajang MotoGP kini diubah speknya.
Petronas juga wajib memproduksi 150 motor, dimana 75 unit diproduksi di Inggris, sementara 75 unit dipoduksi oleh merek motor nasional Malaysia, Modenas.
Kapasitas mesinnya diturunkan jadi 900 cc sesuai regulasi tahun 2002, tapi sialnya regulasi World Superbike tahun 2003 berubah ketika motor-motor jadi bisa pakai kapasitas 1000 cc.
Akhirnya Petronas langsung kewalahan meladeni lawan-lawannya di ajang World Superbike tahun 2003 terutama melawan Ducati yang sapu bersih kemenangan di semua seri.
Petronas juga kalah telak lawan Suzuki, hanya bisa menandingi Kawasaki dan beberapa tim non-pabrikan yang pakai Yamaha dan Honda.
Tahun 2004 lumayan karena kini motornya dikembangkan dan Petronas FP1 bisa raih dua kali podium.
Tapi memasuki tahun 2005 dan 2006 dimana Honda dan Yamaha kini turun dengan spek pabrikan nama Petronas makin tenggelam di papan bawah dan akhirnya cabut dari World Superbike pada akhir 2006.
Sisanya Petronas hanya menjadi sponsor tim, terakhir mereka turun dengan nama Petronas Yamaha pada tahun 2021 lalu.
Penulis | : | Uje |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR