Artinya tegangan atau voltase baterai sama, namun arus listrik yang mengalir dalam satu jam berbeda.
Hal itu berpengaruh pada daya jelajah atau jarak tempuh motor.
Polytron Fox-R diklaim dapat perjalanan sejauh 130 km, sementara Fox-S hanya 70 km.
Selain jarak tempuh, kecepatan maksimum juga berpengaruh.
Fox-R dapat menyentuh top speed 95 km/jam, sedangkan Fox-S 80 km/jam saja.
Padahal motor penggerak listrik yang digunakan sama, model hub-drive 3000 Watt.
Meski ada penurunan spesifikasi, ternyata ada keuntungan dari sisi ekonomi.
Baca Juga: Beli Motor Listrik Polytron Belum Lama Dipakai Sudah Rusak, Proses Pengurusannya Sulit?
Seperti diketahui, motor listrik Polytron menggunakan sistem sewa baterai.
Baterai Fox-R dikenakan biaya sewa Rp 200 ribu per bulan.
Sedangkan Fox-S hanya Rp 125 ribu per bulan, lebih terjangkau ya.
Tekno Wibowo selaku Commercial Director Polytron mengatakan, sistem ini bertujuan untuk mengurangi limbah baterai yang dapat mencemari lingkungan.
"Sewa baterai pada Fox-S merupakan implementasi pemanfaatan energi dan material yang bertujuan mengurangi limbah baterai," ujar Tekno.
"Dikarenakan baterai rentan mengalami kerusakan dan degradasi maka resiko tersebut akan diambil alih oleh Polytron," sambungnya.
"Dan Polytron juga akan menanggung sepenuhnya performa baterai motor listrik Fox-S sepanjang umur kendaraan tersebut," lanjutnya.
"Pelanggan dapat dengan mudah mengajukan klaim penggantian baterai jika ditemui masalah," pungkas Tekno.
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR