MOTOR Plus-online.com - Di musim hujan, tinggi genangan air di jalan raya kerap tidak terprediksi.
Tentu saja saat hujan deras banyak pemotor yang tetap melanjutkan perjalanan dengan menggunakan jas hujan.
Hujan yang semakin deras, tak sedikit bikers yang terpengaruh dan semakin memacu kendaraannya untuk lebih cepat sampai ke tujuan.
Padahal jika hujan semakin deras, maka cara berkendara juga harus semakin berhati-hati dan semakin waspada.
Baik karena keadaan sekitar, juga dari bahaya aquaplaning.
Aquaplaning adalah kondisi saat motor atau mobil kehilangan kendali karena air hujan yang tidak bisa ditangkap oleh alur ban.
“Aquaplaning itu sangat mungkin terjadi enggak cuma ke mobil, tapi motor juga,” papar Agus Sani, Head of Safety Riding AHM Wahana dikutip dari Kompas.com.
Menurut Agus, ada tiga faktor yang menjadi penyebab aquaplaning, yakni kondisi tapak ban, kecepatan pengendara motor, dan kondisi jalan itu sendiri.
Jika pengendara melaju dengan kecepatan cukup tinggi di jalan dengan kondisi basah tergenang, tapi tapak ban sudah mulai botak, besar kemungkinan aquaplaning akan terjadi.
Baca Juga: Memasuki Musim Hujan, Bikers Wajib Waspada Aquaplaning, Efeknya Bisa Bikin Celaka
“Pencegahan aquaplaning paling mudah adalah berkendara dengan kecepatan rendah. Jadi sekalipun jalan basah tapi kecepatannya rendah, pasti akan aman-aman saja,” ujarnya.
Sebagai langkah antisipasi, Agus menganjurkan pengendara untuk membatasi kecepatan di angka 50 km/jam saja ketika jalan masih dalam kondisi basah.
“Kalau kondisinya sedang hujan, sekalipun itu hanya gerimis, idealnya (kecepatan) diturunkan lagi jadi 40 km/jam,” kata dia.
Baca Juga: Jakarta Hujan Hari Ini, Pemotor Harus Waspada Efek Aquaplaning
Penulis | : | Didit Abdillah |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR