MOTOR Plus - online.com Motor wajib ABS sudah dilakukan negara tetangga Indonesia, ini alasannya.
Salah satu fitur keselamatan yang sudah cukup banyak dipasang ke motor kecil salah satunya adalah Anti-Lock Braking System (ABS).
Fitur ini mencegah roda mengunci saat pengendara melakukan pengereman mendadak.
Cukup banyak motor dengan kapasitas 125 cc - 150 cc yang sudah memasang perangkat ABS ini di Indonesia.
Tapi memang penggunaan ABS belum jadi perangkat wajib untuk motor.
Padahal untuk menekan angka kecelakaan dan korban beberapa negara Indonesia sudah mengeluarkan peraturan wajib seputar ABS untuk motor terutama untuk kapasitas mesin kecil.
Contohnya pada pertengahan 2021 lalu Departmen Perhubungan Thailand mengumumkan kalau perangkat ABS ini jadi wajib untuk semua motor keluaran tahun 2024.
Selain itu motor dengan kapasitas mesin 125 cc mulai wajib ABS mulai tahun 2026.
Baca Juga: Fitur ABS Buat Motor Wajib di Beberapa Negara Demi Tekan Angka Kecelakaan, Indonesia Menyusul?
Lalu negara tetangga lain yang sudah menerapkan motor wajib ada perangkat ABS adalah Malaysia.
Dikutip dari paultan.org ABS sudah jadi perangkat keselamatan wajib di motor untuk motor-motor dengan kapasitas mesin lebih dari 150 cc.
Jadi tidak ada lagi tuh motor dengan kapasitas 150 cc yang tidak pakai ABS di Malaysia.
Kebijakan ini sudah berlaku sejak tahun 2022 lalu, atau sekitar satu tahun setelah diterapkan oleh Thailand.
Sementara untuk saat ini motor dengan kapasitas mesin 125 cc masih boleh tidak pakai ABS di Malaysia.
Namun, diperkirakan kewajiban ABS untuk motor-motor 125 cc akan segera diterapkan dalam 1-2 tahun mendatang.
Bukan tanpa alasan Malaysia juga menerapkan wajib ABS untuk motor ini.
Karena menurut hasil studi dari Malaysia Institute of Road Safety Research (MIROS) penggunaan ABS bisa menyelamatkan nyawa para pengendara motor 30% lebih dari motor-motor yang tidak menggunakan ABS.
Penggunaaan ABS bisa mencegah pengendara dari jatuh akibat jalanan licin terutama saat pengereman mendadak.
Makanya penggunaan wajib ABS ini juga harus disegerakan di Indonesia, mengingat lebih dari 87 persen pengguna kendaraan di Indonesia ini adalah motor.
Penulis | : | Uje |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR