MOTOR Plus-online.com - Razia knalpot brong dan berisik tidak hanya di Indonesia.
Namun juga di negara tetangga, seperti Malaysia yang lagi gencar razia knalpot.
Jelang akhir tahun 2023 saja, Jabatan Siasatan dan Penguatkuasaan Trafik (JSPT) menilang 60 motor dengan knalpot berisik.
Seperti di Indonesia, para pengguna knalpot berisik harus membayar denda tilang.
Dendanya mencapai 2.000 Ringgit atau Rp 6.712.053, gede banget ya.
Pilihannya mau bayar denda atau dipenjara 6 bulan, pahit banget tuh.
Dikutip dari media Kosmo, JSPT Kuala Lumpur menilang karena kegelisahan warga.
Soalnya banyak Mat Rempit suka kebut-kebutan, dengan suara knalpot yang berisik.
ACP Sarifudin Mohd Salleh, Kepala JSPT Kuala Lumpur melakukan razia kerja sama dengan Road Transport Department.
Jadi dilakukan inspeksi dengan dB meter, apakah knalpot memang beneran berisik dan melebihi batas regulasi.
Baca Juga: Kenapa Motor di Jepang Bebas Ganti Knalpot Racing, Padahal Aturannya Lebih Ketat dari Indonesia
Di Malaysia, berlaku Peraturan-Peraturan Kualiti Alam Sekeliling (Bunyi Bising Kenderaan Bermotor) 1987.
Motor bermesin 125 cc ke bawah, maksimum suara knalpotnya adalah 95 dB.
Sedangkan 125 cc ke atas, suara knalpotnya hanya boleh sampai 99 dB saja.
Selain itu, Malaysia juga ada regulasi baru sejak 1 Januari 2020, soal pengetesan knalpot.
Di mana motor juga dites saat dipakai jalan, jadi tidak hanya saat kondisi idle saja.
Memang, kelakuan para bikers di Malaysia mirip-mirip di Indonesia.
Banyak anak muda modifikasi motornya biar mirip motor balap, terutama knalpot yang berisik.
Sayangnya, motor modifikasi ini dipakai geber-geberan di jalan, dan mengganggu warga saat malam hari.
Padahal, sudah ada pilihan knalpot aftermarket dengan suara adem, namun buat para Mat Rempit dirasa kurang racing nih.
Karena Mat Rempit juga melakukan modifikasi ilegal, seperti mencopot rem belakang biar ala motor drag.
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR