MOTOR Plus - online.com Aprilia jadi sorotan karena pasang perangkat canggih mirip jemuran baju saat tes MotoGP Sepang 2024.
Perangkat jemuran baju ini disebut sensor aero rake, dan biasanya ditemukan di F1.
Penggunaan perangkat ini memang tidak umum dipakai di motor, dalam sejarah Aprilia yang pertama kali bawa sensor ini.
Karena banyak pertanyaan seputar apa tujuannya dari Aprilia pasang barang aneh di motor, direktur teknis Aprilia Romano Albesiano kemudian muncul berikat penjelasan.
Romano Albesiano ini bukan orang sembarangan, ia merupakan jebolan teknik Aeronautika makanya ia paham betul soal pengembangan aero-fairing.
Sebelum gabung ke Aprilia, ia lama mengembangkan mobil balap Mercedes di ajang DTM.
Sebagai informasi DTM ini merupakan balap touring tapi pakai aero canggih setara F1, makanya cocok buat pekerjaan Albesiano.
Sejak beberapa musim terakhir Aprilia memang fokus total terhadap namanya aero-fairing di motornya.
Baca Juga: Selamat Tinggal Motor Lambat Yamaha Puncaki Top Speed Tes MotoGP Sepang Kalahkan KTM dan Ducati
"Kita fokus ke aero karena lebih terjangkau daripada mengembangkan mesin," ujar Albesiano dikutip dari gpone.com
"Selain itu motor kami dibicarakan banyak orang," tambahnya.
"Ditambah lagi kalau kita mengembangkan aero dan sukses, keuntungannya akan jauh," yakinnya.
Mengembangkan aero di motor MotoGP memang dilakukan oleh semua pabrikan.
Semua demi lap time yang lebih cepat, yang didapatkan dari menikung lebih kencang dari generasi-generasi sebelumnya.
"Tapi kita juga mendengarkan masukan ridernya, kalau dari data bagus tapi rider tidak suka motor juga akan berjalan pelan," bilanngya.
Makanya Albesiano menjelaskan perlunya perangkat tambahan (sensor rake) dalam mendapatkan data aliran angin sesuai riset Aprilia.
"Kita sebelumnya punya data di komputer, kemudian kita tes secara nyata menggunakan sensor ini," tambah Albesiano.
Menggunakan perangkat canggih tersebut tentu tidak mudah.
"Mendapatkan konfigurasi aero yang paling pas tentu tidak mudah, saat ini kita memiliki 20 konfigurasi yang harus disusun seperti puzzle untuk menghasilkan yang terbaik," tutupnya.
KOMENTAR