MOTOR Plus-online.com - Honda CRF250L punya lawan baru di segmen motor trail 250 cc.
Motor baru saingan CRF250L itu adalah Yamaha Lander 250 2024.
Namun Lander 250 tidak dijual di Indonesia, melainkan di Brasil.
Sebenarnya motor trail 250 cc itu sudah lama mengaspal di Amerika Selatan.
Mengutip mototciclismoonline.com.br, Lander 250 menjadi motor Yamaha paling laris kedua di Brasil.
Menurut Fenabrave, 3.140 unit telah terjual di bulan Januari kemarin.
Urusan dapur pacu, dilengkapi mesin single silinder 249 cc berpendingin udara.
Mesin itu diklaim menghasilkan tenaga 20,7 dk dan torsi puncak 20,6 Nm pada 6.500 rpm.
Baca Juga: Segini Harga Motor Honda CRF250L, Sultan Hobi Terabasan Boleh Lirik
Tenaga dan torsi tersebut disalurkan ke roda belakang melalui transmisi manual 5-percepatan.
Soal spesifikasi, ternyata Yamaha Lander masih kalah sama Honda CRF250L.
Sekedar info, CRF250L dibekali mesin 249,6 cc single silinder 4-klep DOHC berpendingin air.
Mesinnya punya tenaga 25,3 dk pada 8.500 rpm dan torsi puncak 23,1 Nm pada 6.500 rpm.
Balik ke Yamaha Lander 250, pengereman sudah didukung rem ABS di roda depan.
Yamaha Lander menggunakan sok depan teleskopik dengan diameter 41 mm dan panjang travel 220 mm.
Sedangkan suspensi belakang memakai sok monocross dengan link.
Peleknya 21 inci depan dan 18 inci belakang.
Baca Juga: Ini Harga Suzuki V-Strom 250SX Di Indonesia, Termurah Di Kelasnya
Pelek tersebut dibalut ban Metzeler Tourance ukuran 80/90 depan dan 120/80 belakang.
Untuk tahun 2024, motor trail ini mendapat penyegaran berupa pilihan warna dan grafis.
Yamaha Lander 250 2024 hadir dalam pilihan warna Competition Blue (biru), Fire (merah), dan Dakar (krem).
Untuk harga, motor trail Yamaha ini dijual 25.790 Real Brasil, atau sekitar Rp 81,2 jutaan.
Ternyata harga Lander lebih mahal Rp 2 jutaan dari Honda CRF250L.
Info tambahan, CRF250L dijual Rp 79,9 juta untuk On the Road (OTR) Jakarta.
Kalau dua motor trail 250 cc ini dijual di Indonesia, brother pilih Yamaha Lander 250 atau Honda CRF250L nih?
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR