MOTOR Plus-online.com - Pencurian baterai motor listrik saat ini ramai terjadi di Indonesia.
Ternyata bukan cuma di sini, di Italia maling baterai motor listrik sudah beraksi sejak 4 tahun lalu.
Bukan cuma di Indonesia maling baterai motor listrik sudah beraksi di Italia tahun 2020, pelaku dibayar Rp 500 ribu.
Di Indonesia maling mengincar baterai motor listrik milik driver ojek online (ojol).
Harga baterai motor listrik memang masih tergolong mahal dan mudah dijual pelaku di toko online atau market place.
Pencurian baterai motor listrik juga sempat ramai terjadi di Italia.
Dikutip dari situs Moto.it, para maling baterai motor listrik di Italia menjual barang hasil curiannya di pasar gelap.
Sasaran para maling di Italia ini merupakan kendaraan yang mudah dijumpai di sana.
Jumlah motor dan mobil listrik di Italia yang semakin bertambah, membuat pelaku kejahatan semakin banyak.
Baca Juga: Gawat Maling Mulai Incar Baterai Motor Listrik, Kurang dari Satu Menit Baterai Lenyap
Baca Juga: 3 Jenis Baterai Motor Listrik Incaran Maling Harganya Tembus Rp 15 Jutaan
Maling baterai motor listrik ini dengan mudah membongkar dan mencuri baterai.
Para pencuri fokus hanya mengambil baterai motor listrik dan prosesnya hanya beberapa menit dan dijual kembali.
Sel-sel baterai motor listrik dipotong dan direkondisi kembali atau langsung dijual di pasar gelap secara utuh.
Namun demikian maling mengalami kesulitan karena paket baterai memiliki kode yang rumit dan antar muka perangkat lunak yang memerlukan organisasi kriminal berteknologi maju.
Selama tahun 2020 sampai 2021 lalu terdapat 12 kasus pelaku pencurian yang ditangkap di Milan.
Diperkirakan ada 700 unit baterai yang sudah dicuri para pelaku yang tertangkap.
Beberapa pelaku maling baterai motor listrik yang ditahan memiliki riwayat pencuian kecil-kecilan dan aktivitas terkait narkoba.
Salah satu perusahaan berbagai merek motor matic di Milan, City Scoot melaporkan tingginya kasus pencurian baterai pada tahun 2020.
Perusahaan tersebut melaporkan total sekitar 600 baterai hilang, yang setara dengan sekitar 600.000 Euro atau setara Rp 10.120.642.578, dengan setiap paket baterai diperkirakan berharga 1.000 Euro atau setara Rp 16.867.737.
Dari kasus pencurian ini, para maling mendapat bayaran 20-30 Euro atau setara Rp 500 ribuan untuk satu baterai.
Baterai curian kemudian dijual ke pasar dengan harga 100 Euro atau setara Rp 1.686.492.
Pencurian baterai merupakan fenomena yang mempengaruhi seluruh Italia dan khususnya di kota-kota besar dimana keberadaan kendaraan lebih masif.
Bahkan di Roma, pencurian sedang meningkat dan beberapa wilayah lebih menjadi sasaran, EUR dan Montesacro berada di urutan teratas dalam daftar.
Source | : | Moto.it |
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR