MOTOR Plus-online.com - Pemegang merek United E-Motor punya cara tersendiri untuk mendapatkan perolehan dana dengan target Rp 400 miliaran.
Hal tersebut dilakukan PT. Terang Dunia Internusa Tbk sebagai pemegang merek motor listrik United E-Motor.
Pihaknya memiliki target perolehan dana sebesar Rp 400.000.008.000 dengan cara penawaran saham, yang dimulai pada Kamis (7/2/2024).
Direktur PT Terang Dunia Internusa Tbk, Andrew Mulyadi bilang harga saham yang dilepas sebesar Rp 240.
"Seluruh Dana IPO akan digunakan untuk membiayai modal kerja yang terkait dengan produksi e-motor dan e-moped antara lain untuk melakukan pembelian bahan baku seperti frame, baterai, dinamo, wheel-set, multi-information display (spidometer digital, GPS), brake system, dan
suspension," jelas Andrew dalam keterangan resmi.
Kegiatan penawaran awal (bookbuilding) UNTD telah dilakukan pada 11 - 22 Januari 2024 dengan kisaran harga yang dimulai dari Rp 170 sampai Rp 240 per saham.
Di mana penawaran umum telah dilakukan pada 1 - 5 Februari 2024. Saham UNTD yang ditawarkan sebanyak-sebanyaknya 1.666.666.700 saham kepada publik.
Angka tersebut mencapai 25 persen dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah IPO saham.
Baca Juga: Strategi Jitu Pengembangan Motor Listrik Ala United E-Motor, Enggak Cuma Siapkan Tipe Terbaru
Manajemen UNTD menunjuk PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia dan PT BRI Danareksa Sekuritas sebagai joint lead underwriter atau penjamin pelaksana emisi efek Perseroan.
"Antusiasme para investor terhadap saham UNTD sangat tinggi, dan kami bersyukur terhadap keseluruhan proses persiapan hingga IPO ini dapat berjalan dengan lancar. Kami sangat berterimakasih kepada seluruh investor yang telah menempatkan kepercayaannya terhadap Perseroan," kata Andrew.
Selain itu, ada dukungan yang telah diberikan selama ini oleh joint lead underwriter, para profesi penunjang, BEI dan OJK, serta seluruh manajemen dan karyawan PT Terang Dunia Internusa Tbk.
Berdasarkan Prospektus, total ekuitas Perseroan mengalami peningkatan sebesar Rp 46,8 Miliar atau 27,8 persen yaitu dari Rp 168,3 Miliar pada 31 Desember 2022 menjadi Rp 215,1 Miliar pada 31 Juli 2023.
Kenaikan tersebut disebabkan oleh perolehan jumlah laba komprehensif untuk periode tujuh bulan yang berakhir pada tanggal 31 Juli 2023.
Penulis | : | Galih Setiadi |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR