MOTOR Plus - online.com Rider baru Repsol Honda Luca Marini langsung semangat usai lihat livery baru Repsol Honda.
Livery Repsol Honda untuk MotoGP musim 2024 baru saja diluncurkan pada Selasa (13/2).
Warna oranye Repsol Honda tidak dominan, gantinya warna biru gelap yang mirip digunakan saat Valentino Rossi masih berjaya bersama Repsol Honda pada awal tahun 2000-an.
Luca Marini yang jadi adik tiri Valentino Rossi langsung semangat usai lihat livery baru Repsol Honda.
"Sebuah kehormatan buat saya bergabung dengan Repsol Honda, saya sudah punya jaket mereka sejak kecil," ujar Marini saat perkenalan tim di Madrid.
"Motornya terlihat cantik, warnanya berbeda dan saya harap bisa kencang dengannya," jelasnya.
Luca Marini mengaku kepindahannya ke Repsol Honda juga sudah berdiskusi dengan Vale.
"Ia sudah memberi saya masukan, kami berbicara semuanya dan dia juga senang saya bisa bergabung dengan Repsol Honda," tambahnya.
Baca Juga: Launching Warna Baru Livery Repsol Honda Diluar Prediksi Jadi Begini
Honda memang diakui Marini sedang berada di posisi yang cukup sulit.
Apalagi ia meninggalkan tim milik Vale dengan motor Ducati yang sangat kompetitif.
"Tapi saya sangat semangat, sekarang saya ada di tim pabrikan dan itulah tujuan saya," bilang Luca Marini.
"Sekarang memang bukan saat yang bagus dalam sejarah tim, tapi tujuannya adalah kembali bisa tampil maksimal," yakinnya.
"Saat ini kita baru saja akan memulai petualangan bersama, tapi saya merasa sangat diterima disini," tegasnya.
"Saya cuma baru mengendarai motor ini selama enam hari, jadi kita akan berusaha di tes terakhi dan mencari hasil terbaik," lanjut Marini.
Melihat hasil tes, Luca Marini memang masih jadi rider Honda paling lambat.
Ia ada di belakang rekan setimnya Joan Mir serta duet LCR Honda Johann Zarco dan Takaaki Nakagami.
"Jelas masih banyak yang harus kita lakukan, tapi saya yakin motor akan meningkat sepanjang musim," terangnya.
"Memang tidak akan mudah di awal, tapi kami yakin bisa mengatasinya," tutup Marini.
Penulis | : | Uje |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR