Pakar ITB Ungkap Pantangan Beli Pertalite di SPBU dengan Cara Begini Sehingga Terasa Lebih Boros

Aong - Kamis, 15 Februari 2024 | 20:28 WIB
Aong Ulinnuha Motor Plus
Pakar ITB ingatkan kebiasan beli Pertalite sehingga terasa lebih boros

MOTOR Plus-online.com - Dalam melakukan sesuatu ada larangan yang tidak boleh dilakukan agar tidak terasa dirugikan.

Pakat ITB ungkap pantangan beli Pertalite dengan cara begini sehingga terasa lebih boros dalam pemakaian.

Pengalaman membeli Pertalite serasa lebih boros berdasarkan pengalaman para netizen pada tahun 2022 lalu.

Ketika itu harga harga Pertalite mengalami kenaikan jadi Rp 10 ribu yang asalnya hanya Rp 7.650 per liter.

Sebagian netizen menanyakan kualitas Pertalite setelah naik harga, tak sedikit yang bilang mutunya berkurang sehingga jadi boros.

Mengenai problem tersebut, Pertamina bahkan telah memberikan jawaban bahwa tak terjadi penurunan mutu Pertalite setelah banderol naik.

Menanggapi hal tersebut, dosen ITB, Tri Yuswidjajanto Zaenuri kasih tahu pantangan beli Pertalite agar tidak terasa lebih boros.

Ahli Konversi Energi Fakultas Teknik dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung (ITB) tersebut bilang lantaran kebiasaan dalam beli Pertalite.

"Tak sedikit kebiasaan pemilik kendaraan beli bensin berdasarkan nominal (patokan) Rupiah, bukan literan," buka Pak Yus, sapaan akrabnya.

Baca Juga: Jangan Lupa Besok Ada IIMS 2024 Harga Tiket Masuk Setara 5 Liter Pertalite

Baca Juga: Pertalite Akan Dihapus Diganti Bensin Baru Dicampur Ampas Tebu Mesin Motor Lebih Tahan Lama

Tak sadar, kenaikan harga Pertalite dengan pembelian nominal yang sama tentu mengurangi jumlah literan yang didapat.

Sebelumnya Pertalite dijual Rp 7.650/liter dan sekarang menjadi Rp 10.000/liter.

Contoh biasanya beli Rp 100 ribu dapat 13,07 liter, sekarang hanya 10 liter.

"Karena lebih sedikit dapatnya jadi penggunaan Pertalite terasa lebih boros dari segi jarak tempuh yang bisa dicapai," ujar Pak Yus.

Ketika itu, Pak Yus juga melihat isu Pertalite paska kenaikan harga mudah menguap sehingga cepat habis.

"Kalau penguapan rasanya tidak mungkin, kerugian SPBU bisa sangat besar karena sudah ada target minimum volume Pertalite yang dijual harian," kata Pak Yus.

"Jika penguapan berlebih, volume Pertalite yang diterima tidak sebanyak saat diisi ke kendaraan," tandasnya.

Penulis : Aong
Editor : Aong


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular