MOTOR Plus-online.com - Jalan Layang Non Tol (JLNT) Casablanca Jakarta Selatan dikenal angker buat pemotor.
Beberapa kasus kecelakaan sering menewaskan pemotor, karena itu sebenarnya JLNT Casablanca dilarang untuk motor.
Mengenal JLNT Casablanca yang sering tewaskan pemotor, telan biaya ratusan miliar rupiah.
Di jalan layang sepanjang 3,4 kilometer ini pernah terjadi kecelakaan yang menewaskan seorang ibu hamil.
Kecelakaan yang menewaskan ibu hamil di JLNT Casablanca terjadi pada Senin (27/1/2014) malam.
JLNT Casablanca sendiri memiliki tinggi 18 meter dan membentang dari Tanah Abang menuju ke Kampung Melayu (Tebet) Jakarta Selatan.
Kasus kecelakaan terbaru menimpa seorang pemotor Honda Vario yang tewas setelah lawan arah karena panik melihat ada polisi di ujung jalan.
Pemotor ini nekat melintas di JLNT Casablanca walaupun sudah ada rambu larangan untuk motor.
Pemotor bernama M. Arifin Ilham terlibat kecelakaan dengan mobil di JLNT Casablanca pada Minggu (18/2/2024) pukul 02.00 WIB dinihari.
Baca Juga: 10 Tahun Kecelakaan Mengerikan di JLNT Casablanca, Ibu Hamil Tewas Terlempar ke Bawah
Baca Juga: Kenapa Sih Motor Tidak Boleh Naik JLNT, Dijelaskan Dirlantas Polda Metro Jaya
Pemotor berusia 17 tahun langsung tewas di lokasi kejadian.
Arifin Berniat untuk kabur dari penindakan polisi, Arifin melawan arah dan memacu motornya dengan kencang.
Namun saat belum habis melalui JLNT Casablanca, tabrakan terjadi dengan mobil Toyota Fortuner dan motor yang dikendarai Arifin.
Honda Vario yang ditungganginya rusak parah, sehingga sulit untuk diidentifikasi dan hanya diketahui dari pelat nomor.
Pembangunan JLNT Casablanca dimulai tahun 2010 dan diresmikan Presiden Joko Widodo pada 2013 lalu.
JLNT Casablanca memiliki panjang 3,4 kilometer seperti dikutip Wikipedia dan memiliki tinggi 18 meter.
Proyek pembangunan JLNT Casablanca diprakarsai Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta dan terbentang di atas Jalan Casablanca - KH Mas Masyur dan menelan biaya sebesar Rp 840 miliar.
JLNT Casablanca menambah jalur kendaraan pribadi dari enam menjadi sepuluh jalur.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berharap jalan layang ini bisa menampung 7.200 kendaraan setiap jam dan bisa menjadi solusi mengurai kemacetan sampai 40 persen setiap harinya.
Baca Juga: Masih Banyak Pemotor Jagoan Nekat Lewat JLNT Casablanca Padahal Bisa Dipenjara 2 Bulan
Dikutip dari Kompas.com, proyek pembangunan JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang terdiri atas tiga paket pembangunan, yaitu paket Casablanca, paket Prof Dr Satrio, dan paket Mas Mansyur.
Pengerjaan proyek tersebut dimulai tahun 2010 yang dikerjakan dalam beberapa paket.
Paket Casablanca dikerjakan kontraktor PT Wijaya Karya dan PT Wijaya Konstruksi.
Lalu paket Dr Satrio dikerjakan PT Adhi Karya.
Sementara paket Mas Mansyur dikerjakan PT Istaka Karya dan PT Sumber Sari dengan subkontraktor PT Nindya Karya.
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR