MOTOR Plus-Online.com - Perilaku pemotor yang suka lawan arah memang kerap menyebalkan.
Bahkan tak sedikit dari pemotor yang suka melawan arah jadi menimbulkan kecelakaan.
Ada beberapa alasan yang menjadi penyebab pemotor suka lawan arah.
Hingga harus ditindak oleh Polantas yang bertugas karena memang berbahaya dan membahayakan.
1. INGIN CEPAT SAMPAI
Banyak pemotor yang melawan arah karena ingin cepat sampai tujuan.
Padahal waktu tempuh jika memutar balik atau mencari jalan alternatif dengan melipir pelan-pelan melawan arah cenderung sama.
"Pasti alasannya karena dekat, itu suka bikin geregetan, apalagi di daerah yang padat penduduk," tutur Isa, Wakil Ketua Honda Vario Community (HVC) beberapa waktu lalu.
2. PUTAR BALIK JAUH
Perilaku ini biasa ditemukan di daerah protokol yang memang jarang ada jalur putar balik.
Hingga akhirnya pemotor banyak yang melawan arah karena tujuannya akan lebih dekat jika lawan arah.
Atau memang sengaja melawan arah ke jalur putar balik yang terdekat.
Baca Juga: Sadarlah Pemotor Lawan Arah, Denda Bisa Sampai Rp 500 Ribu atau Penjara Paling Lama Segini Menanti
Namun justru menimbulkan kemacetan lain bagi pengendara lain.
3. MENGHINDARI RAZIA
Ini yang belakangan sedang diperbincangkan kala pemotor melawan arah di jalan layang non-tol (JLNT) karena menghindari Polantas.
Bukan cuma di JLNT, tetapi juga kerap ditemui di jalur Transjakarta yang menyebabkan bus Transjakarta menjadi terhambat.
Padahal jika tahu salah, lebih baik menghadapi Polantas dan diberikan sanksi berupa tilang atau teguran.
Daripada melawan arah di JLNT atau di jalur Transjakarta yang menimbulkan kemacetan panjang.
Serta membahayakan diri sendiri dan orang lain.
Baca Juga: Jadwal Razia Lawan Arah Motor Jakarta Catat Lokasi dan Waktunya
Penulis | : | Didit Abdillah |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR