MOTOR Plus-online.com - Curah hujan semakin tinggi di beberapa kota bahkan dengan intensitas tinggi.
Kondisi motor harus dalam kondisi prima semisal memang harus bepergian dan menerobos hujan deras.
Salah satunya kondisi ban yang harus diperhatikan secara detail karena posisinya bergesekan langsung dengan jalanan.
Tak sedikti jalanan basah dan licin, sehingga cenderung berbahaya kalau kondisinya tidak prima untuk dipakai jalan.
Cek kondisi ban dari alur dan kembang ban apakah masih mumpuni untuk menyapu air atau tidak.
"Kalau ban sudah botak tentu saja harus diganti apalagi di jalanan basah, ban tidak akan mampu menyibak air dengan baik," tutur Elsafan Rendianto, Promotion Department Head PT Suryaraya Rubberindo Industries (SRI) produsen ban FDR.
"Juga jangan lupa tekanan angin dijaga agar tekanan angin yang pas juga membuat motor menjadi stabil saat dikendarai," lanjutnya beberapa waktu lalu.
Isi tekanan angin sesuai dengan standar ban, jangan terlalu keras dan juga jangan terlalu kempis.
Tekanan angin bisa diisi dengan oksigen biasa atau ada yang dengan menggunakan nitrogen.
Baca Juga: Harga Motor Listrik Ban Ring 14, Kena Subsidi SISAPIRa Jadi Rp 9 Jutaan Saja
Sebenarnya yang mana yang lebih baik digunakan di musim hujan?
"Sama saja baik dengan Oksigen biasa atau denga Nitrogen, karena yang terpenting adalah menjaga tekanan angin ban dengan baik," Elsafan menjelaskan.
Namun dari karakter Nitrogen yang lebih dingin, maka akan lebih baik dalam menjaga tekanan ban karena suhu di musim hujan juga cenderung dingin.
Tak pelak usia pakai dan tekanan angin pada ban akan lebih lama jika pakai Nitrogen, dibandingkan yang memakai Oksigen biasa.
Baca Juga: Peduli Lingkungan Planet Ban Ungkap Kemana Perginya Limbah Ban Bekas Dibuat Jadi Beginian
Penulis | : | Didit Abdillah |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR