MOTOR Plus-online.com - Busi racing dianggap bikin motor makin kencang dan besar tenaganya.
Karena dipakai balap, busi racing dianggap ampuh menambah optimal pembakaran mesin.
Makanya biarpun harganya tinggi, busi racing diburu penggemar speed lovers termasuk buat harian.
Rupanya dijelaskan NGK, buat harian justru lebih pas pakai busi tipe lain, kenapa alasannya?
Hal ini dijelaskan Diko Oktaviano, Technical Support dari PT Niterra Mobility Indonesia, produsen busi NGK.
Pertama, busi racing NGK punya ciri khas dus warna merah, serta logo Racing Competition.
"Sesuai namanya, busi ini untuk kebutuhan balap dengan model seperti R0373A-9 dan R0451C-10," jelas Diko.
Tidak hanya kode-nya R, material dan bentuk busi racing juga unik, terutama kepala businya.
Dari harga, busi racing R0373A-9 di official store NGK saja banderolnya tembus Rp 597 ribu.
Ternyata buat motor harian, busi racing NGK ini malah mubazir karena speknya.
Baca Juga: Cara Mengeringkan Busi Motor Kena Banjir Yang Aman Menurut NGK
"Busi racing itu rentang panasnya berbeda dengan spek harian, karena heat range-nya lebih dingin," kata Diko.
Dibuat lebih dingin, agar busi racing tahan buat mesin balap, yang bekerja dan kompresi tinggi.
Beda dengan busi motor harian, yang butuh heat range luas dan tidak terlalu dingin.
"Kalau terlalu dingin, mesin motor sulit dinyalakan saat pagi atau masih dingin," tambah Diko.
Percikan busi racing juga bisa tidak sesuai dengan bawaan mesin standar, malah bisa menurun tenaganya.
Lantas, bagaimana kalau mau upgrade busi dari bawaan motor, agar performa lebih baik?
"Bisa pilih NGK Iridium IX, atau MotoDX yang sudah disesuaikan buat mesin bawaan motor," tunjuk Diko.
Pengggunaan material iridium, dianggap NGK paling kuat daya tahannya, bisa sampai 50-100 ribu km.
"Bentuk elektroda juga berpengaruh, semakin mengerucut kecil agar api lebih terpusat," tutup Diko.
Penasaran soal bedanya busi NGK Iridium dan Racing, simak videonya DI SINI.
Penulis | : | Reyhan Firdaus |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR