MOTOR Plus-online.com - Bulan Puasa ada tradisi yang enggak lepas dari bikers komunitas motor.
Tradisi itu adalah NgabubuRide alias ngabuburit sambil riding motoran.
Temanya pun beragam, ada yang sekedar riding keliling kota, ada juga yang berbagi takjil dan iftar di jalan.
Lantas sebenarnya NgabubuRide tuh boleh enggak sih?
Pertanyaan itu dijawab Ustadz Muhammad Subhan Bawazier Hafidzahullah.
"Ngabuburit itu tradisi, di kita orang dagang jelang berbuka," buka Ustadz Subhan Bawazier saat ditemui MOTOR Plus-online di kawasan Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (10/3/2024).
"Tapi perlu diingat buat bikers yang ngabuburit harus tahu waktu yang mustajab untuk berdoa buat orang yang puasa adalah menjelang berbuka," sambungnya.
"Silahkan ngabuburit, tapi jangan sampai azhan Maghrib," lanjut pendakwah yang hobi motoran ini.
Baca Juga: YRFI Gelar Gathering Sambil Ngabuburide Buat Jaga Silaturahmi
"Kalau bisa 15 menit sebelum azhan sudah sampai di rumah atau masjid, berdoa," tambahnya.
"Waktu yang mustajab buat berdoa itu ketika menjelang berbuka," sambungnya.
"Cuma gara-gara ngabuburit kita enggak berdoa, rugi dong," ungkap pembina dari Muslim Biker Indonesia (MBI) itu.
Selain itu, Ustadz Subhan Bawazier mengingatkan agar bikers yang mengadakan buka puasa bersama atau bukber agar tidak meninggalkan salat Magrib.
"Buat temen-temen yang nanti bikin acara bukber ingat, buka puasa bersama itu jangan sampai menghilangkan tepat waktunya solat Magrib," lanjutnya.
"Makanya biker mesti tahu nih ada takjil ada ifthor," tambahnya.
"Takjil itu sekedar buka puasa pakai kurma sama air, kalau ifthor itu makan berat," sambungnya.
"Makanya kalau asal bisa batal dengan kurma dan air kita salat Magrib langsung," lanjut dia.
"Habis Magrib baru kita makan berat," tambah Ustadz Subhan Bawazier.
"Hati-hati ya, banyak orang terbengkalai gara-gara bukber enggak salat Magrib," pungkasnya.
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR