MOTOR Plus-online.com - Kata takjil dan iftar sering terdengar saat bulan Ramadhan.
Bikers yang puasa harus paham perbedaan antara takjil dan iftar.
Biar tahu bedanya, simak penjelasan Ustadz Muhammad Subhan Bawazier.
"Biker mesti tahu nih ada takjil dan ada iftar," ucap Ustadz Subhan Bawazier kepada MOTOR Plus-online di Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (10/3/2024).
"Takjil itu sekedar buka puasa pakai kurma sama air," lanjutnya.
"Kalau iftar itu makan berat," sambung pendakwah yang hobi motor ini.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata takjil memiliki arti mempercepat dalam berbuka puasa.
Kata ini berakar dari kata 'ajila dalam bahasa Arab yang memiliki arti menyegerakan, sehingga takjil bermakna perintah untuk menyegerakan untuk berbuka puasa.
Namun, seiring berjalannya waktu, kata yang digunakan untuk menyuruh orang segera berbuka puasa justru dimaknai sebagai makanan pembuka saat waktu Maghrib tiba.
Anjuran segera berbuka Menyegerakan untuk berbuka puasa sangat dianjurkan dalam Islam, sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW.
"Makanya kalau asal bisa batal dengan kurma dan air, kita salat Magrib langsung," lanjut dia.
"Habis Magrib baru kita makan berat," tambahnya.
Selain itu, Ustadz Subhan Bawazier mengingatkan agar bikers yang mengadakan buka puasa bersama (bukber) agar tidak meninggalkan salat Magrib.
"Buat temen-temen yang nanti bikin acara bukber ingat, buka puasa bersama itu jangan sampai menghilangkan tepat waktunya solat Magrib," lanjutnya.
"Hati-hati ya, banyak orang terbengkalai gara-gara bukber enggak salat Magrib," pungkas pembina dari Muslim Biker Indonesia (MBI) itu.
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR