"Cuma MAA ini nyeleneh membawa kunci T, dipukul kepalanya korban," tuturnya.
Gurnald menjelaskan kalau jumlah kelompok korban lebih sedikit dibandingkan kelompok MAA.
"Jadi kelompok korban kalah, korban tertinggal (di belakang) karena terlambat untuk mundur," paparnya.
Korban sempat dibawa ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong karena luka yang cukup parah di kepalanya.
"Setelah dipukul, teman-temannya (korban) balik mau menyelamatkan korban dan meminta tolong tukang ojek, pada saat dilarikan ke Rumah Sakit, korban (sudah) meninggal dunia," imbuh Gurnald.
Sebagai informasi, perang sarung ini berawal dari ajakan korban kepada pelaku N (17) melalui pesan teks WhatsApp, pada Rabu (14/3/2024) pukul 22.38 WIB.
N lalu mengajak MAA dan kelompoknya menuju lokasi yang disepakati di kolong tol Cibitung tepatnya di Jalan Arteri Tol Cibitung, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Kamis pukul 24.00 WIB.
Di TKP, perang sarung antara kelompok korban dan kelompok N pun terjadi. Kelompok N juga mengeluarkan petasan.
Kurang dari 24 jam, polisi mengamankan lima orang pelaku termasuk pelaku utama MAA (17), N (16), I (17), R (16), dan F (16).
"Yang sudah diamankan itu lima orang. Tapi pelaku utama baru satu orang yang sudah jelas melakukan aksinya yakni MAA yang membawa kunci T," ucap Gurnald.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Remaja Tewas Dipukul Pakai Kunci T Saat Perang Sarung, Polisi: Pelaku Mengaku Tak Sadar"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Uje |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR