MOTOR Plus-online.com - Pertalite kini sedang menjadi pembahasan di mana peredarannya yang segera dibatasi.
Pun dengan RON 90 di SPBU swasta lainnya, sehingga penggunaan BBM akan naik kelas di semua motor.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI (ESDM) Arifin Tasrif menyatakan, keputusan tersebut akan disahkan melalui revisi Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014.
"Supaya alokasi BBM tepat sasaran, kan harus tepat sasaran. Kalau tidak, rugi pemerintah, yang menikmati orang yang enggak tepat," katanya belum lama ini.
Rencana ini juga sebenarnya sejalan dengan sejumlah aturan turunannya, seperti Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No.P/20/menlhk/setjen/kum.1/3/2017.
Dalam kebijakan tersebut disebutkan bahwa sebenarnya BBM dengan tingkat oktan 90 tidak boleh digunakan karena punya dampak negatif terhadap kendaaan maupun lingkungan.
Atas dasar itu Pertamina juga berniat untuk berfokus pada jenis BBM terbarukan dengan campuran bio ethanol yang sudah berjalan sejak tahun lalu dengan projek Pertamax Green 95.
Pertamax Green 95 saat ini baru ditemui di Jakarta dan Surabaya, kabarnya akan semakin meluas di tahun ini.
Lalu untuk tujuan di 2025, Pertamax (RON 92) akan dihapuskan dan dihentikan peredarannya juga, bersamaan dengan Pertalite (RON 90).
Baca Juga: Pertalite Untuk Motor Kompresi Segini Jangan Salah Isi Biar Gak Rugi
"Kami akan keluarkan Pertamax Green 92-Pertalite dicampur etanol jadi 92. Jadi tahun depan 3 produk saja, Pertamax Green 92, 95 dan Turbo," kata Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina.
Tak pelak Pertamax Green 92 akan menggantikan posisi Pertalite, pun dengan Pertamax Green 95 akan menggantikan Pertamax 92.
Sedangkan Pertamax Turbo masih dipertahankan untuk kendaraan berkompresi tinggi.
Baik itu mobil-mobil dengan kapasitas mesin besar, juga motor-motor di atas 500 cc atau motor balap.
Baca Juga: Pertalite RON 90 Sudah Gak Layak Pakai Disebut Bikin Rugi Kendaraan dan Lingkungan
Penulis | : | Didit Abdillah |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR