9 Tahun Pertalite Dijual di SPBU Pertamina Akan Dihapus Diganti Bensin Baru Campuran Tebu

Ahmad Ridho - Sabtu, 23 Maret 2024 | 13:13 WIB
Tribunnews
Pertalite sudah dijual sejak 2015 lalu atau sudah berumur 9 tahun dan akan dihapus pemerintah, rencananya akan diganti bensin baru campuran tebu.

MOTOR Plus-online.com - Rencana pemerintah akan menghapus BBM subsidi Pertalite dan Solar bikin geger.

9 tahun Pertalite dijual di SPBU Pertamina akan dihapus diganti bensin baru campuran tebu.

Sudah sejak 2023 lalu rencana penghapusan Pertalite digaungkan pemerintah dan bukan alasan.

Bensin Pertalite dinilai sudah tidak layak digunakan karena membuat polusi udara di Jakarta dan sekitarnya semakin buruk.

Selain itu Pertalite tidak mendukung program Go Green yang digaungkan pemerintah sampai saat ini.

Sempat bikin heboh karena bensin Pertalite yang paling murah ini akan dihapus pemerintah.

Di seluruh SPBU Pertamina, Pertalite masih dijual dengan harga Rp 10 ribu per liter.

Rencana penghapusan bensin Pertalite semakin ramai memasuki tahun 2024 ini.

PT Pertamina Persero mengusulkan BBM jenis bensin dengan RON 90 atau Pertalite dihapus pada tahun ini.

Baca Juga: Rencana Akan Dihapus Pemerintah Honda PCX dan Yamaha NMAX Dilarang Pakai Pertalite

Baca Juga: Pertalite Akan Dihapus Penggantinya Bensin Baru Harganya Lebih Mahal Rp 3.900 Per Liter

Nicke Widyawati Direktur Utama Pertamina menjelaskan rencana penghapusan Pertalite sejalan dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) No.P/20/menlhk/setjen/kum1/3/2017 Tahun 2017 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe Baru Kategori M, Kategori N dan Kategori O.

Dijelaskan di dalam Pasal 3 ayat 2 Peraturan Menteri LHK bahwa bahan bakar minyak jenis bensin minimal memiliki nilai oktan atau RON 91.

Dengan demikian menurut Nicke bahwa internal Pertamina masih mengkaji untuk meningkatkan kadar oktan bensin bersubsidi Pertalite (RON 90) menjadi RON 92 atau setara Pertamax.

Wacana penghapusan Pertalite ini sejalan dengan Program Langit Biru Tahap 2 yang masih dilakukan secara internal.

Program Langit Biru Tahap 2 dari bensin RON 90 ke RON 92 sesuai dengan KLHK, oktan yang boleh dijual itu 91.

Hal ini sesuai dengan aspek lingkungan untuk menekan emisi karbon, bioetanol, bioenergi terpenuhi dan menurunkan impor.

Jika nantinya jadi dihapus karena terbentur aturan go green atau Program Langit Biru milik Pertamina, berarti Pertalite sudah 9 tahun dijual di Indonesia.

Dibandingkan bensin jenis dan merek lain, Pertalite merupakan BBM subsidi paling murah.

Karena itu saat wacana penghapusan Pertalite kembali mengemuka tahun 2024 ini bikin pemilik kendaraan kaget.

Baca Juga: Kawasaki Ninja Menjerit Motor Sport Sangar Terbaru Ini Dibanderol Cuma Rp 11 Jutaan

Pertalite sendiri pertama kali diluncurkan dan dijual tahun 2015 lalu oleh PT Pertamina Persero.

Bensin dengan oktan atau RON 90 ini dipasarkan ke masyarakat untuk memangkas konsumsi BBM subsidi yang sudah ada saat itu yakni Premium.

Peluncuran dan penjualan Pertalite ini merupakan ide dan kerja keras dari Direktur Pemasaran Pertamina saat itu yakni Ahmad Bambang.

Sejak awal kemunculannya, Pertalite merupakan jenis BBM Umum atau JBU yang tidak disubsidi pemeritah seperti Pertamax, Pertamax Turbo sampai Pertamina Dex.

Namun saat ini status JBU pada Pertalite berubah menjadi jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) yang disubsidi pemerintah sama seperti waktu dijualnya Premium.

Pertalite jika benar dihapus akan digantikan dengan bensin baru Pertamax Green 92.

Pertamax Green 92 merupakan bensin Pertalite (RON 90) yang diberi campuran Etanol sebesar 7% (E7) dan dari hasil campuran tersebut menjadi bensin Pertamax Green.

Bioetanol sendiri berasal dari tetes tebu (molases) yang dicampur dengan Pertalite akan menghasilkan RON 92.

Jika disetujui pemerintah, tahun depan Pertamina hanya akan menjual tiga jenis produk bensin ramah lingkungan yakni Pertamax Green 92, Pertamax Green 95 dsn Pertamax Turbo (RON 98).

Penulis : Ahmad Ridho
Editor : Ahmad Ridho


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular