MOTOR Plus-online.com - Gawat pemotor harus hati-hati saat isi bensin di SPBU Pertamina ditemukan Pertamax palsu.
Awas beredar bensin Pertamax palsu di SPBU Jakarta, otak kejahatan orang dalam yakni pengelola SPBU.
Polisi akhirnya berhasil meringkus para tersangka pemalsu Pertamax yang dibuat dari Pertalite.
Pertalite dioplos zat pewarna sehingga menyerupai Pertamax dan dijual bebas.
Direktur Tipidter Bareskrim Polri Brigjen Nunung Syaifudin menyampaikan perkembangan kasus pemalsuan bahan bakar minyak (BBM) yang terjadi di empat SPBU di wilayah Jakarta, Tangerang, dan Depok.
Empat SPBU tersebut berada di Kecamatan Karangtengah dan Pinang, Kota Tangerang, kemudian di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, dan Cimanggis, Kota Depok.
Nunung mengatakan pihaknya telah menetapkan lima tersangka dalam kasus ini.
“Dalam penanganan perkara ini, tim Dittipidter, khususnya Subdit 3 telah membuat atau menerbitkan LP (laporan polisi) dan menetapkan lima orang tersangka serta melakukan penyitaan barang bukti,” kata Nunung dalam konferensi pers, Kamis (28//3/2024).
Kelima tersangka tersebut adalah RHS (49) selaku pengelola SPBU, AP (37) dan DM (41) selaku manajer SPBU. Kemudian, pengawas SPBU berinisial RY (24) dan AH (26).
Baca Juga: Polisi Umumkan 4 Lokasi SPBU Nakal Jual Pertamax Palsu, Daerah Ramai Bikers Semua
Baca Juga: Enggak Tahunya Sudah 4 Kasus Pertalite Tercampur Air di SPBU Pertamina dari 2023
Adapun barang bukti yang disita adalah 29.046 liter BBM jenis Pertamax yang diduga palsu di empat tangki pendam SPBU, dengan rincian sebagai berikut:
- SPBU Karang Tengah: 9.004 liter
- SPBU Pinang: 3.700 liter
- SPBU Kebon Jeruk: 6.814 liter
- SPBU Cimanggis: 9.528 liter
Polisi juga mengamankan empat sampel BBM jenis Pertalite yang sudah dicampur zat pewarna agar menyerupai Pertamax masing-masing lima liter dan sejumlah pewarna.
“Dokumen pemesanan dan penjualan BBM, alat komunikasi, uang hasil penjualan BBM total Rp 11.552.000,” kata Nunung.
Dalam menjalankan aksinya, para tersangka mencampurkan Pertalite dengan zat pewarna hingga menyerupai Pertamax. BBM Pertamax palsu itu kemudian dijual dengan harga Pertamax.
“Komposisinya 10.000 liter Pertalite dibanding 10.000 liter Pertamax per pemesanan dan kemudian diberikan zat pewarna sehingga warnanya mirip dengan pertamax, lalu dijual menggunakan harga Pertamax,” terang Nunung.
Baca Juga: Pertamina Siapkan Bensin Baru Pengganti Pertalite RON 92 Harga Sama Rp 10 Ribu Kualitas Lebih Baik
Harga Pertalite adalah Rp 10.000, sedangkan harga Pertamax Rp 12.950. Dengan demikian, mereka mendapatkan keuntungan senilai Rp 2.950 per liter.
Masing-masing tersangka memulai aksinya pada waktu yang berbeda-beda.
Tersangka RHS beraksi sejak Juni 2022 di wilayah Tangerang, sedangkan DN sejak Januari 2023 di Kebon Jeruk.
“Diperkirakan dari kecurangan atau penyimpangan ini, dia sudah mendapatkan keuntungan lebih dari Rp 2 miliar,” tukas Nunung.
Artikel ini sudah tayang di https://www.kompas.tv/regional/496428/4-spbu-di-jakarta-hingga-depok-jual-pertamax-palsu-ada-yang-sejak-2022-untung-rp2-miliar
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR