MOTOR Plus-online.com - Ducati pabrikan di MotoGP 2024 sepertinya masih bermodalkan motor MotoGP terkuat, hanya saja tampak kekisruhan di internal yang jadi ancaman musim ini.
MotoGP 2024 baru mulai 2 putaran, performa pembalap pabrikan Francesco Bagnaia malah di balik bayang-bayang pembalap Ducati satelit Jorge Martin.
Francesco Bagnaia diharapkan tampil lebih solid di MotoGP 2024 setelah mengantongi 2 titel juara dunia MotoGP 2 musim beruntun, 2022-2023.
Dibuktikan dengan seriusnya Ducati mempertahankan Pecco panggilan akrabnya dengan kontrak 2 tahun lamanya hingga 2026.
Apa lacur, performa pembalap kelahiran 14 Januari 1997 babak belur di 2 putaran MotoGP musim ini.
Francesco Bagnaia DNF di MotoGP Portugal 2024 membuatnya tertinggal 23 poin dari rival berat di MotoGP 2024, Jorge Martin.
Runner-up dunia MotoGP 2023 Jorge Martin malah performanya lebih jos di 2 ronde MotoGP musim dengan menggasak banyak podium.
Alhasil, Jorge Martin memuncaki klasemen sementara MotoGP 2024 dengan koleksi 60 poin.
Sepertinya terjadi kisruh di internal Ducati pabrikan MotoGP 2024 melihat performa Francesco Bagnaia tak seperkasa di MotoGP tahun lalu.
Terungkap muasal kisruh Ducati pabrikan ini dengan pergantian direktur sport Ducati Corse dari Paolo Ciabatti ke Mauro Grassilli.
Kinerja Mauro Grassilli yang jam terbannya masih di bawah Paolo Ciabatti masih belum taktis membuat pernyataan malah memunculkan intrik dan konflik.
Seperti pernyataan tentang di kontraknya pembalap Moto2 Fermin Aldeguer oleh Ducati Corse di MotoGP 2025.
Mauro Grassili tujuannya baik menegaskan status Fermin Aldeguer di musim depan, namun terlalu dini mengungkapkan dia bakal di Pramac Racing.
Meskipun secara tradisi pembalap muda yang dikontrak Ducati pabrikan berlaga di kelas premier pasti diplot di skuat Ducati satelit, yaitu Pramac Racing.
Padahal, MotoGP 2024 masih panjang dan kemudian membuat pertanyaan terkait dengan masa depan Jorge Martin bersama Ducati musim depan.
Bijaknya sih Mauro Grassilli belajar dari Paolo Ciabatti untuk lebih diplomatis menanggapi kiprah Fermin Aldeguer di skuat mana musim depan.
Mungkin kalau belajar dari Paolo Ciabatti soal pastinya pembalap Ducati musim depan bisa tunggu hingga paruh musim pertama selesai.
Pernyataan lugas dan jelas Mauro Grassilli membuat internal jadi memanas, terutama bagi daftar pembalap Ducati musim ini yang kebanyakan dikontrak dengan jangka 1 musim ini.
Baca Juga: Prediksi Legenda MotoGP Pedro Acosta Bakal Segera Menang di MotoGP Paling Cepat di Sirkuit Ini
Efeknya bisa membuat pembalap Ducati mencari opsi kedua bergabung dengan skuat di luar Ducati.
Kemudian kejadian insiden Francesco Bagnaia dan Marc Marquez, lagi-lagi Mauro Grassilli sebagai direktur sport Ducati Corse tidak mencoba mendinginkan suasana.
Yang muncul malah manajer tim Ducati Lenovo Team Davide Tardozzi yang menegaskan insiden di MotoGP Portugal 2024 sudah dilupakan.
Sejatinya peran Mauro Grassilli selaku direktur sport Ducati meredam apa yang terjadi di antara pembalap Ducati.
Sebagaimana yang diperankan Paolo Ciabatti meredam apa yang terjadi di antara pembalap Ducati.
Sehingga keributan di balapan sesama pembalap Ducati tidak jadi konsumsi liar di luar balapan.
Faktor kisruh Ducati di MotoGP 2024 ini juga lantaran ditinggalkan insinyur andalan dalam pengembangan motor MotoGP Ducati.
Hengkangnya Massimo Bartolini yang menjadi tangan kanan Luigi Dall'Igna dalam pengembangan Ducati Desmosedici GP jadi tergantung.
Posisinya sebagai vehicle performance engineer saat di Ducati membuat performa motor MotoGP Ducati spesifikasi musim sebelumnya dengan yang baru tidak jadi kendala.
Musim ini motor MotoGP Ducati Desmosedici GP23 dirasa jadi sulit dikendalikan oleh pembalap Ducati sebelumnya seperti Marco Bezzecchi, Fabio di Giannantonio dan Alex Marquez.
Padahal musim lalu saat motor Ducati Desmosedici GP risetnya dikomandani Max Bartolini panggilan akrab Massimo Bartolini performanya bukan kaleng-kaleng.
Memang bukan pertama kalinya Ducati kehilangan insinyur terbaik, dibuktikan sejak beberapa tahun terakhir tak hanya Yamaha yang membajak insinyur Ducati.
KTM terhitung paling doyan merekrut insinyur Ducati agar KTM RC16 tampil kompetitif.
Terbukti, performa motor MotoGP KTM musim ini tinggal menunggu waktu demi bisa menggasak podium tertinggi di ronde-ronde yang akan datang.
Memang butuh waktu buat Ducati menata dan mengatur strategi dampak ditinggalkan banyak pihak di MotoGP musim ini.
Semoga saja 'kisruh' tak kasat mata di Ducati pabrikan dapat cepat dituntaskan hingga atmosfer kembali kondusif.
Kalau kondusif tentunya membuat Ducati bisa lebih fokus dan tampil seperti di MotoGP tahun lalu.
Bukan begitu brother, ikuti terus info dan perkembangan MotoGP selalu di www.motorplus-online.com.
Source | : | Berbagai sumber |
Penulis | : | Joni Lono Mulia |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR