MOTOR Plus-Online.com - Motor listrik semakin banyak penggunanya dalam beberapa tahun belakangan.
Bahkan semakin kerap terlihat motor listrik yang digunakan pemotor sebagai moda transportasi sehari-hari.
Namun untuk program mudik gratis dan pengiriman kendaraan, motor listrik masih dilarang ikut serta.
Alasannya pihak penyelenggara mudik gratis masih belum tahu dan belum berani akan dampak pengiriman motor listrik dalam perjalanan panjang.
Lantaran pengiriman motor menggunakan kereta dan kapal laut, sehingga pasti akan memakan waktu yang cukup panjang.
Jika motor konvensional, maka tangki bensin harus dikosongkan terlebih dahulu guna mengurangi guncangan dan muncul cipratan bensin.
Serta lambung kapal yang panas, ditakutkan adanya risiko kebakaran karena percikan bensin yang tersisa.
Kalau motor listrik apanya tuh?
"Pasti yang ditakutkan pihak ekspedisi atau transportasi umum ini kan baterainya, motor listrik juga kan masih baru di Indonesia," buka Masykur, Product Planning Advisor Motor Listrik Alva.
Baca Juga: Jelang Mudik Polisi Operasi SPBU Cegah BBM Oplosan Beredar dan Bikin Rugi
"Memang baterai dan panas kabin itu kan sesuatu yang berlawanan gitu, seperti bisa membuat baterai cepat habis," lanjutnya.
"Contoh mudahnya seperti powerbank yang ditinggal di kabin mobil berisiko adanya kebakaran, makanya powerbank tidak ditinggal dalam keadaan terjemur di ruangan panas," Masykur menjelaskan.
Tak pelak meskipun baterai dalam keadaan kosong tanpa listrik, tetap berisiko adanya kebakaran karena kepanasan.
Sel lithium di dalam baterai bisa mengembang jika berada di ruang tertutup yang panas.
Hal ini juga dilarang dilakukan pada powerbank di dalam bagasi motor, lebih berbahaya karena jika meledak dan terbakar jadi dekat dengan tangki bensin.
Penulis | : | Didit Abdillah |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR