Tak hanya itu Yamaha pabrikan pun mulai merintis riset aerodinamika motor MotoGP Yamaha M1.
Setelah mengontrak Luca Marmorini untuk membenahi mesin Yamaha M1.
Skuat Garpu Tala membajak insinyur Ducati seperti Marco Nicotra untuk urusan aerodinamika.
Kemudian Massimo Bartolini yang merupakan insinyur berkutat mempertahankan performa motor MotoGP Ducati dari tahun ke tahun.
Max panggilan akrab Massimo Bartolini ditunjuk jadi direktur teknik Yamaha pabrikan mengurusi padu pada riset motor Yamaha M1 dari insinyur Jepang dengan insinyur dari Eropa.
Secara hasil performa Yamaha M1 di musim ini ada peningkatan, namun masih banyak yang perlu dibenahi.
Di antaranya adalah grip belakang yang masih jadi penyakit menahun Yamaha dari dulu.
Nah, kehadiran wajah baru dan semangat Yamaha di MotoGP 2024 ini jadi salah satu alasan Fabio Quartararo memutuskan betah di Yamaha hingga 2026.
Fakta berikutnya adalah gaji Fabio Quartararo yang meningkat berkali lipat dibanding kontrak sebelumnya.
Source | : | Berbagai sumber |
Penulis | : | Joni Lono Mulia |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR