MOTOR Plus-online.com - Bermotor tentu saja menghadapi risiko debu dan polusi yang maka penggunaan balaclava bisa untuk menanggulanginya.
Sejak pandemi, penggunaan masker medis memang banyak digunakan oleh pemotor guna menangkan virus dan juga debu.
Namun masker medis tentu tidak direkomendasikan untuk digunakan berkendara karena pasokan oksigen ke otak menjadi lebih sedikit.
Juga banyak pemotor yang menggunakan masker buff untuk riding, padahal itu hanya berfungsi untuk menahan dingin dari hembusan angin.
Balaclava punya peran layaknya kaos kaki terhadap sepatu, guna menahan keringat dan debu yang menempel pada helm.
Pun untuk menangkal debu pada bikers, sehingga tidak berisiko untuk terpapar debu dan polusi secara langsung.
Penggiat Komunitas Belajar Helm, Ahmad M, mengatakan, tidak hanya mengurangi paparan polusi, balaclava juga bisa membuat interior helm tetap bersih.
“Balaclava adalah perlengkapan yang cukup populer, khususnya untuk mengurangi paparan polusi dan debu," kata Ahmad dilansir dari Kompas.com.
"Interior helm juga menjadi tetap bersih, tidak cepat rusak karena tak langsung bersentuhan dengan kepala. Jadi keringat tidak menempel,” lanjutnya.
Meski begitu, para pengendara motor disarankan jangan sembarang untuk membeli balaclava. Sebaiknya, gunakan yang berbahan dry fit yang mampu menyerap keringat.
“Jangan berbahan spandek atau kain biasa, karena di pasaran banyak yang jual seperti itu.
Bahan tersebut daya serap keringatnya rendah, jadi kepala akan cepat terasa panas dan balaclava akan sulit kering,” kata Ahmad.
Balaclava memang dominan digunakan oleh bikers yang menggunakan helm open face, sehingga lebih terbuka.
Tidak direkomendasikan menggunakan balaclava pada helm full face karena bisa membuat pasokan oksigen semakin berkurang dan membuat bikers menjadi pusing.
Baca Juga: Ajaib! Ternyata Balaclava Punya Fungsi Rahasia yang Bikers Enggak Tahu
Penulis | : | Didit Abdillah |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR