Sedih Jumadi Nekat Mudik Jalan Kaki Selama 4 Hari Gara-gara Gaji Seharga Honda BeAT Tidak Dibayar

Ahmad Ridho - Senin, 15 April 2024 | 09:11 WIB
Dok Polisi
Kisah pilu dialami seorang pemudik bernama Jumadi, dirinya nekat mudik jalan kaki selama 4 hari karena gajinya enggak dibayarkan bosnya.

MOTOR Plus-online.com - Kisah pemudik Lebaran ada suka dan duka bahkan hal-hal tidak terduga terjadi.

Sedih Jumadi nekat mudik jalan kaki selama 4 hari gara-gara gaji seharga Honda BeAT tidak dibayar.

Kisah pilu dialami lelaki asal Sumatera Selatan ini saat menjelaskan kepada polisi.

Jumadi tidak bisa beli tiket bus karena gaji selama beberapa bulan setara harga Honda BeAT bekas atau Rp 8 jutaan belum diberikan.

Mau tidak mau karena sudah janji dengan keluarganya di kampung, dirinya nekat mudik jalan kaki.

Jumadi merupakan warga Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan (Sumsel).

Ia jalan kaki ke kampung halaman 4 hari lamanya.

Dalam perjalanan, Jumadi kelelahan dan lapar, ia pun beristirahat di Pos Operasi Ketupat Musi 2024 di Kecamatan Rawas Ulu, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumsel dan menceritakan nasib pilu yang dialaminya ke polisi.

Dari penuturan Jumadi ke polisi, dia sudah empat hari empat malam berjalan kaki dari Jambi demi bisa pulang ke kampung halamannya di Lubuklinggau.

Baca Juga: Jalur Puncak Arah Jakarta Berlaku One Way Selama Mudik, Motor Bisa Lewat?

Baca Juga: 73 Persen Kecelakaan Pas Mudik Lebaran 2024 Libatkan Motor, Ini Faktor yang Mempengaruhi

"Dia katanya sudah empat hari empat malam jalan kaki, dia mampir ke pos kita mau istirahat," kata Kapolsek Rawas Ulu, Iptu Herwan Oktariansyah pada wartawan, Minggu (14/4/2024), melansir dari TribunnewsMaker.

Kepada polisi di pos tersebut, Jumadi menceritakan, nekat berjalan kaki karena tidak punya uang lantaran upahnya sebagai buruh tidak dibayar.

Dia bekerja sebagai buruh harian lepas di wilayah Kecamatan Mandiangin, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi.

Dari Mandiangin Jambi dia nekat mudik lebaran dengan berjalan kaki hendak ke daerah asalnya Kota Lubuklinggau.

"Dia katanya kerja di Mandiangin, mau pulang kampung mudik lebaran ke Linggau, jalan kaki karena tidak punya uang untuk ongkos naik angkutan umum," ujar kapolsek.

Jumadi mengaku tak mengetahui alasan atasannya tidak membayar upah kepadanya sebagai buruh.

Dia sudah menunggu namun sampai waktu yang ditentukan, upahnya belum juga dibayar.

Sementara keluarganya di Lubuklinggau sudah menunggu Jumadi pulang.

"Dia sudah menunggu katanya, karena tidak dibayar juga jadi dia langsung pulang saja, keluarganya sudah menunggu, jadi dia jalan kaki saja katanya," ungkap kapolsek.

Baca Juga: Korlantas Polri Bilang Motor Paling Banyak Kecelakaan Selama Mudik Lebaran 2024

Lanjut bercerita, Jumadi mengatakan dia bekerja dengan atasannya sudah selama beberapa bulan.

Upah dari hasilnya bekerja selama beberapa bulan tersebut diperkirakan Rp 8 juta.

Uang tersebut memang direncanakan Jumadi akan digunakannya untuk mudik lebaran ke Lubuklinggau.

Ternyata, kata Jumadi, atasannya menzalimi dia karena tidak membayar upah kepadanya meski sudah ditunggu selama 11 hari.

Merasa iba dengan cerita Jumadi, Kapolsek Iptu Herwan Oktariansyah menyisihkan sedikit rejeki yang dimilikinya untuk memberikan pertolongan.

Apalagi saat mampir ke pos, Jumadi terlihat dalam keadaan lapar dan lelah karena tidak membawa bekal dan uang.

Jumadi sempat diperiksa kesehatannya oleh petugas terpadu di pos pengamanan dan pelayanan mudik tersebut.

Jumadi masih sehat, lalu dibantu dan diantar naik kendaraan umum untuk pulang ke Lubuklinggau.

Dia diberikan uang dan ongkosnya naik mobil travel pun dibayar.

Baca Juga: Cerita Pemudik Motor Yamaha NMAX Habis Rp 5 Jutaan Mudik dari Kalimantan Utara ke Lampung Lebih Hemat

Menurut Kapolsek Iptu Herwan Oktariansyah, pos operasi ketupat di wilayah hukumnya siap melayani pemudik yang hendak beristirahat.

Bahkan saat bulan Ramadan tadi, pihaknya menyiapkan makanan buka puasa gratis untuk pemudik yang mampir.

"Pos kami memang memberikan fasilitas tempat istirahat untuk pemudik, menyediakan layanan kesehatan, dan ada juga layanan keamanan lalu lintas," katanya.

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Nelangsa Gaji Rp8 Juta Tak Dibayar, Jumadi Mudik Jalan Kaki 4 Hari, Jujur ke Polisi: Keluarga Nunggu

Penulis : Ahmad Ridho
Editor : Ahmad Ridho


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular