MOTOR Plus-Online.com - Salah satu fitur yang membuktikan keaslian dari oli adalah barcode yang bisa di-scan atau dipindai.
Barcode ini menunjukkan identitas oli dan juga kapan pembuatannya, sehingga memberikan informasi yang detil pada setiap konsumen.
Tidak hanya merek tertentu, tetapi hampir semua merek oli melakukan hal ini pada barcode di tutup oli atau di bagian badan botol.
Konsumen pun diwajibkan untuk memindai barcode tersebut saat membeli, agar tahu oli asli atau palsu yang akan dimasukan ke dalam mesin motor.
Terlebih ada barcode yang punya batas pindai, seperti Motul yang hanya bisa dipindai sebanya lima kali.
"Kalau sudah dari lima kali, enggak bisa dipindai lagi tuh jadinya udah pasti itu barcode dan botolnya bekas," tutur ujar Bayu Kurniawan, Marketing Director PT Motul Indonesia Energy.
"Jadi memang wajib bagi konsumen untuk mengecek barcode, setelah itu baru melakukan servis," lanjutnya.
Lalu barcode pun tidak bisa disalin oleh oknum pembuat oli palsu karena identitasnya selalu berubah.
Oknum pembuat oli palsu di Indonesia memang meresahkan karena bisa membuat oli palsu beragam merek.
Baca Juga: 8 Angka Rahasia di Botol Oli Pertamina Enduro Asli Jangan Sampai Dapat Oli Palsu
Dari oli genuine parts seperti Yamalube dan AHM Oil, pun dengan oli aftermarket seperti Motul, Mobil1, Ipone, Shell, dan Pertamina Enduro.
Sekilas bentuknya dari botol dan tutup botolnya pun sama.
Hanya saja kualitas olinya tentu jauh berbeda karena oli palsu berasal dari oli bekas yang disuling ulang hingga terlihat lebih jernih.
Namun jika diendus, maka akan tercium bau tidak ena dari oli palsu.
Pun belum lagi efeknya pada mesin motor yang terasa lebih menggelitik juga lebih cepat menguap.
Baca Juga: Ternyata Tutup Oli Asli Tidak Bisa Diputar Simak Bedanya dengan yang Palsu
Penulis | : | Didit Abdillah |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR