Dihapus atau Dibatasi Pertalite Sudah Mulai Jarang di SPBU Pertamina Diganti Bensin RON Lebih Tinggi

Ahmad Ridho - Sabtu, 27 April 2024 | 08:00 WIB
Tribunnews.com
Pertalite rencananya akan dibatasi bahkan dihapus mulai Juni 2024 sudah jarang di SPBU Pertamina akan diganti bensin baru RON 92.

MOTOR Plus-online.com - Sempat ramai dengan wacana Pertalite akan dihapus dan tidak akan dijual lagi Pertamina.

Dihapus atau dibatasi Pertalite sudah mulai jarang di SPBU Pertamina diganti bensin jenis baru RON lebih tinggi.

Rencana akan dihapusnya Pertalite karena bensin murah ini sudah tidak layak pakai dan hanya akan menghasilkan polusi.

Penghapusan Pertalite sesuai dengan kampanye Langit Biru PT Pertamina Persero.

Namun demikian kenyataannya Pertalite masih dijual sampai sekarang malah muncul aturan baru akan dibatasi.

Nantinya jika sudah ketok palu pembelian Pertalite akan dibatasi.

Selain itu kendaraan pribadi akan dilarang isi Pertalite di SPBU Pertamina.

Motor yang kapasitas mesinnya di atas 250cc tidak akan diperbolehkan isi Pertalite termasuk mobil di atas 1.400cc.

Dari kabar yang berkembang pembatasan Pertalite ini akan diberlakukan pada awal Juni 2024 mendatang.

Baca Juga: Aturannya Segera Berlaku Beli Bensin Pertalite di SPBU Pertamina Akan Dibatasi

Baca Juga: Gawat Harga Minyak Dunia Naik 18 Persen, Harga dan Stok Bensin di SPBU Pertamina Aman?

Jika nanti benar-benar dihapus atau dibatasi, Pertamina akan menjual bensin baru dengan RON 92 atau lebih tinggi dari Pertalite dengan RON 90.

Bensin ini memang lebih mahal harganya dibanding Pertalite yang dijual Rp10 ribu per liter.

Pertamina berencana akan menyediakan tiga jenis bensin yang dijual untuk umum nantinya yakni Pertamax, Pertamax Green 92/95 dan Pertamax Turbo.

Direktur Utama PT Pertamina (Tbk), Nicke Widyawati mewacanakan untuk mengganti Pertalite dengan jenis BBM lebih baik dengan minimum RON 92.

"Kami akan keluarkan Pertamax Green 92-Pertalite dicampur etanol jadi 92. Jadi tahun depan 3 produk saja, Pertamax Green 92, 95 dan Turbo," kata dia pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR, beberapa waktu lalu.

Pertamax Green 92 merupakan BBM hasil percampuran Pertalite dengan 7 persen etanol atau E7.

Terkait kelanjutan wacana tersebut, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, pihaknya tak mempermasalahkan jika usulan itu direalisasikan, asalkan Pertamina memang bisa menghasilkan produk BBM tanpa ada beban tambahan.

“Ya kalau memang bisa disediakan dengan tidak ada beban tambahan, boleh saja,” kata dia ketika ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta beberapa waktu lalu.

Kini pada tahap kedua diusulkan untuk mengganti BBM RON 90 alias Pertalite menjadi BBM RON 92 alias Pertamax.

Baca Juga: Biaya Perpanjang SIM C Bulan April 2024 Masih Seharga 7,5 Liter Pertalite

Jika usulan ini disetujui pemerintah, maka Pertalite akan digantikan dengan Pertamax Green 92.

"Program Langit Biru tahap dua, di mana BBM subsidi kita naikan dari RON 90 ke RON 92," ujar Nicke dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (30/8/2023).

Namun pergantian dari Pertalite ke Pertamax Green 92 masih menjadi kajian internal Pertamina.

Sampai saat ini Pertalite masih disalurkan dan dijual di SPBU Pertamina diseluruh Indonesia.

Namun demikian jika aturan baru terlaksana, pembelian Pertalite akan dibatasi termasuk jenis kendaraan tertentu tidak boleh lagi membeli.

Pemerintah menetapkan jenis bensin RON 90 dengan nama dagang Pertalite menjadi Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan (JBKP) menggantikan bensin RON 88 atau Premium.

Penetapan ini tercantum dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 37.K/HK.02/MEM.M/2022 tentang Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan yang diteken tanggal 10 Maret 2022.

Berdasarkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 37.K/HK.02/MEM.M/2022, dinyatakan bahwa wilayah penugasan penyediaan dan pendistribusian JBKP meliputi seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Penulis : Ahmad Ridho
Editor : Ahmad Ridho


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular