Bahkan diklaim lebih punya daya tahan cuaca dan performa lebih tinggi ketimbang baterai yang sudah ada.
Mayoritas motor listrik khususnya di Indonesia masih menggunakan baterai Lithium-ion atau SLA (lead-acid).
"Baterai Sodium-ion punya keunggulan daya tahan baterai yang sangat lama, bisa bekerja di suhu yang sangat rendah, dan keamanan yang sangat tinggi," ungkapnya.
"Dibandingkan dengan baterai Lithium, baterai Sodium-ion TAILG dapat mencapai jangkauan 115 Km di kecepatan 25 Km/jam dalam suhu yang sangat dingin di bawah nol," jelasnya.
Pihak TAILG menyebut baterai Sodium-ion punya tingkat retensi kapasitas sebesar 93% pada suhu serendah minus 20 derajat Celcius.
Hasilnya, sama sekali tidak mempengaruhi perjalanan saat di musim dingin.
Kelebihan lainnya adalah bisa mencapai penggunaan atau memiliki siklus pakai yang lebih baik.
Masa pakai baterai untuk diisi daya ulang mencapai 2000 kali lebih, 5-7 kali masa pakai baterai timbal-asam biasa.
Namun tampaknya teknologi baterai Sodium-ion ini belum akan dibawa TAILG ke Indonesia.
Hal ini karena terbentur perizinan atau persyaratan untuk digunakan di motor listrik.
Baca Juga: Bayar Rp 100 Ribu Baterai Motor Listrik Rusak Bisa Normal Lagi
"Teknologi nanoelektronik ini memiliki persyaratan yang relatif tinggi pada keseluruhan konfigurasi sistem kendaraan dan belum dipertimbangkan untuk diluncurkan di Indonesia," tutup Mr. Chen.
Penulis | : | Yuka Samudera |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR