MOTOR Plus-Online.com - Jadi enggak sabar jajal motor listrik yang dapat diskon gede-gedean.
Buruan cobain motor listrik Honda yang mendapatkan diskon Rp 8,5 juta dan promo lainnya di Periklindo Electric Vehicle Show atau PEVS 2024.
Motor listrik yang dimaksud yaitu Honda EM1 e: dan EM1 e: Plus, bisa dijajal di pameran yang bertempat di JIExpo Kemayoran, Jakarta.
Lebih menariknya lagi, test ride ada di dua area, yaitu indoor dan outdoor.
Seperti yang dijelaskan Division Head of Marketing Planning & Analyst PT Wahana Makmur Sejati (WMS) Main Dealer sepeda motor Honda Jakarta-Tangerang, Andra Friandana.
"Para pengunjung PEVS 2024 bisa merasakan sendiri sensasi mengendarai motor listrik Honda di booth kami sehingga pengunjung dapat menilai lebih objektif keandalan motor listrik Honda," ujarnya dalam keterangan resmi.
Pihaknya juga menyajikan beragam promo menarik seputar motor listrik Honda yang belum tentu bisa diperoleh di kesempatan lain.
Promo yang diberikan antara lain berupa diskon hingga Rp 8,5 juta.
Baca Juga: DP Rp 1 Juta Beli Motor Listrik Termurah di PEVS 2024 Siap Antar ke Rumah
Selain itu, ada juga tambahan potongan angsuran sampai Rp 75 ribu per bulan untuk pembelian kredit.
Sebagai informasi, motor listrik yang ada di pameran tersebut juga mendapatkan penghargaan ternasional.
Honda EM1 e: menyabet penghargaan Red Dot Design Award 2024 untuk kategori desain produk.
Penilaian kategori ini mencakup sembilan kriteria antara lain inovasi, fungsionalitas, daya tahan, hingga ergonomi.
Motor listrik Honda ini berhasil menjadi produk yang paling unggul dari para pesaingnya, dikembangkan menjadi motor listrik yang tepat bagi pengendaranya.
Motor ini cocok untuk digunakan perorangan dan sesuai dengan kebutuhan konsumen, baik itu gaya hidup atau penggunaan sehari-hari.
Penghargaan internasional ini sekaligus membuktikan motor listrik Honda mendapat pengakuan global.
Jadi, yuk rasakan sendiri sensasi mengendarai motor listrik Honda EM1: dan EM1: Plus di ajang PEVS 2024.
Penulis | : | Galih Setiadi |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR