MOTOR Plus-online.com - Kedekatan Marc Marquez dengan petinggi Ducati mulai terlihat akhir-akhir ini.
Salah satunya bisa dilihat pada video yang diunggah akun Instagram @motogp, Sabtu (4/5/2024).
Dalam video itu terlihat Marc Marquez bercanda dengan Manager Ducati Lenovo Team, Davide Tardozzi.
Namun di samping canda tawa Marquez, Tardozzi mengagumi pembalap Spanyol itu.
"Saya bilang ke Pecco Bagnaia kalau melawan juara dunia 8 kali itu sangat berat," ucap Davide Tardozzi kepada Marc Marquez.
"Tetapi, kamu memberikan pertunjukkan bagus, jujur saya," sambung petinggi Ducati itu.
Sementara itu, mantan pembalap Danillo Petrucci mengatakan kalau orang sehebat Marc Marquez tidak akan dilepas begitu saja oleh Ducati.
Apalagi saat ini pabrikan Italia itu sedang mencari pasangan baru Pecco Bagnaia untuk 2025.
"Saya tidak punya informasi orang dalam, tapi saya merasa Marquez akan menuju ke sana," ucap Danillo Petrucci dikutip dari GPOne.com.
"Saya tidak tahu apakah ada masalah terkait sponsor minuman energi," sambungnya.
"Tapi, dari apa yang saya pahami, yang akan tidak menyenangkan untuk Enea Bastianini, Gigi Dall'Igna tidak membiarkan pembalap seperti Marquez lolos," lanjut dia.
"Dia memimpin Ducati menuju kemenangan karena dia kejam dalam metode penalarannya, dalam artian dia kejam dalam mengejar tujuannya," tambah Petrucci.
"Dia mungkin baik atau tidak menyenangkan, tapi dia menjadikan Ducati sebagai titik referensi untuk MotoGP," sambungnya.
View this post on Instagram
"Mengetahui cara berpikirnya, menurut saya Gigi ingin mengetahui apa yang bisa dilakukan pembalap seperti Marquez dengan motornya," lanjut pembalap World Superbike itu.
"Mengingat Pecco sedang bersenang-senang dan dia selalu membuat perbedaan pada momen-momen yang penting, saya tidak tahu apakah dia bisa senang dengan kedatangan Marc," tambahnya.
"Mungkin hal ini juga harus dievaluasi, sisi kemanusiaan di garasi juara, masing-masing melakukan tugasnya," sambung dia.
"Tapi menurut saya ketika mereka saling berhadapan, semua orang melihat warna merah (Ducati)," lanjutnya.
"Karena semua orang ingin membuktikan bahwa mereka adalah yang terkuat di Jerez, itu gila," pungkasnya.
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR