MOTOR Plus-online.com - MotoGP mengubah regulasi motor untuk musim 2027 nanti terutama untuk mengundang pabrikan baru.
Yang paling terlihat tentu kapasitas mesin yang turun dari 1.000 cc ke 850 cc.
Lalu akan ada pembatasan aero fairing di motor-motor MotoGP serta dihapusnya perangkat elektronik ride height device.
Ubahan ini berharap bisa mengundang pabrikan baru di MotoGP.
Terakhir pabrikan baru yang bergabung di MotoGP adalah KTM pada tahun 2017.
Tapi MotoGP kehilangan pabrikan Suzuki di akhir musim 2022 lalu.
Ada beberapa pabrikan yang diprediksi gabung dengan bergulirnya regulasi baru ini.
BMW yang kini mulai kencang di ajang World Superbike (WSBK) contohnya.
Baca Juga: Rahasia MotoGP Prancis Yang Belum Terpecahkan, Fakta Juara Dunia MotoGP Tidak Pernah Menang
BMW memang sejak lama digadang-gadang bergabung ke MotoGP, tapi sejauh ini mereka fokus di ajang WSBK.
Tapi sejak berubahnya struktur manajemen pabrikann asal Jerman tersebut, serta saat ini mereka memiliki rider top Toprak Razglatioglu membuat mereka tidak menutup kemungkinan gabung MotoGP.
"Saat ini kami sedang menjajaki kemungkinannya," ujar CEO baru BMW Motorrad Markus Flasch.
Pabrikan lain yang digadang-gadang bakal comeback adalah Kawasaki.
Kawasaki dalam dua musim terakhir memang terlihat kesulitan di ajang WSBK, tapi mereka pernah menang enam gelar beruntun.
Kawasaki sendiri memutuskan cabut sebagai tim pabrikan di ajang WSBK pada akhir musim ini, tapi mesin mereka bakal digunakan oleh Bimota.
Nah, banyak yang memprediksi kalau cabutnya Kawasaki ini berkaitan dengan fokus mereka yang ingin coba comeback ke MotoGP pada tahun 2027.
Kawasaki sendiri pernah turun di ajang MotoGP pada tahun 2002-2008 sebagai tim pabrikan pakai Kawasaki Ninja ZX-RR.
Tapi sayangnya saat itu penampilan mereka bisa dibilang medioker, tidak pernah menang sama sekali selama berlaga di MotoGP.
Nah, MotoGP sendiri bakal kasih keringanan buat pabrikan baru yang ingin bergabung di ajang MotoGP pada tahun 2027.
Konsesi untuk tim baru akan disebut dengan konsesi D, pabrikan boleh mengembangkan mesin sebanyak mungkin selama satu musim.
Lalu pembalap reguler juga boleh ikut tes serta wild card boleh tampil di enam balapan.
Serta disediakan 260 ban tes tambahan, atau 70 ban lebih banyak yang diterima oleh pabrikan yang sudah ikut sebelumnya.
Penulis | : | Uje |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR