MOTOR Plus-Online.com - Penertiban tukang parkir liar di Jakarta semakin gencar, khususnya di area mini market.
Lantaran keberadaanya memang meresahkan jika meminta uang dan jika ada yang memaksa meminta uang.
Namun bak buah simalakama, karena banyak beberapa tukang parkir liar yang menggantungkan hidupnya pada profesi tak resmi ini.
Salah satunya Nana, tukang parkir liar di Jakarta Timur yang sudah berusia 56 tahun.
Bagi Nana, di usianya yang sudah senja, ia tidak punya banyak pilihan pekerjaan, sehingga menggantungkan hidupnya sebagai tukang parkir liar.
Ditambah ia tidak merasakan penilaian masyarakat tentang asumsi tukang parkir liar yang memaksa kala meminta uang parkir.
"Kalau nanti ditertibkan, nanti semakin banyak pengangguran, maka pemerintah juga yang semakin repot," kata Nana dilansir dari Kompas.com.
Cerita yang sama dialami Sabhani, tukang parkir liar yang sudah berusia 70 tahun.
Semasa hidupnya, Sabhani berprofesi sebagai kuli bangunan.
Baca Juga: Tegas Berlaku di Jakarta, Parkir di Minimarket Kini Gratis Tukang Parkir Minta Uang Tinggal Pergi
Namun ia merasa sudah tidak sanggup menjalani profesinya itu karena tubuhnya sudah tidak bisa bekerja keras.
"Ya ngerasa dirugikan (juru parkir bakal ditertibkan Dishub), cari pekerjaan kan susah, jadi kuli bangunan sudah enggak mampu, usia sudah 70 tahun lebih," ucap Sabhani.
Senada dengan Nana, Sabhani juga tidak memaksa jika diberikan uang parkir.
Bahkan banyak pelanggan mini market yang hanya sekadar mengucapkan terimakasih karena sudah dibantu.
Nana dan Sabhani tidak seharian bertugas sebagai tukang parkir di mini market.
Sabhani kerap bertugas dari pukul 7 pagi sampai 12 siang, dengan penghasilan sekitar RP 40 ribu sehari.
Penulis | : | Didit Abdillah |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR