MOTOR Plus-online.com - Semakin ramai wacana pembatasan pembelian bensin murah Pertalite, tidak semua motor bisa beli di SPBU Pertamina.
Pertalite segera dibatasi berlaku nasional, Pertamina bilang masyarakat jangan khawatir.
Sebelumnya beredar kabar kalau Pertalite akan dihapus dan digantikan bensin baru Pertamax Green 95.
Pertamax Green 95 ini harganya jauh lebih mahal dibanding Pertalite yang dijual Rp 10 ribu per liter.
Bensin baru RON 95 ini di SPBU Pertamina dijual Rp 13.900 per liter.
Jika jadi dihapus dan diganti Pertamax Green 95 maka harganya selisih Rp 3.900 dari Pertalite.
Namun demikian wacana penghapusan Pertalite berubah menjadi pembatasan.
Beberapa jenis motor yang memiliki kapasitas mesin di atas 250cc akan dilarang isi Pertalite.
Sementara mobil yang tidak bisa lagi pakai Pertalite yang kapasitas mesin di atas 1.400cc.
Baca Juga: Fakta Pertalite Perlahan Mulai Hilang di Beberapa SPBU Pertamina Sudah Tidak Jual Pertalite Lagi
Baca Juga: Pertalite Akan Dihapus Ketahuan dari Plang SPBU Pertamina, Diganti Bensin Baru Lebih Mahal Harganya
Namun sekarang Pertamina lebih fokus pada pembatasan pembelian bensin pengganti Premium tersebut.
Walaupun dibatasi namun pihak Pertamina menjamin pasokan Pertalite aman dan masih disalurkan normal.
Pertamina melalui anak usahanya, Pertamina Patra Niaga, menegaskan masih menyalurkan bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite bagi masyarakat.
Distribusi penyalurannya diklaim sesuai dengan kuota 2024 yang sebelumnya telah ditetapkan pemerintah, yakni 31,7 juta kilo liter (kl). Berkurang dari tahun sebelumnya.
Irto Ginting, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga mengatakan, sesuai Kepmen ESDM No 37.K/HK.02/MEM.M/2022, Pertalite merupakan Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan (JBKP).
Sehingga perubahan dalam penyalurannya harus melalui kebijakan pemerintah.
"Hingga saat ini kami masih menyalurkan Pertalite di semua wilayah sesuai dengan penugasan yang diberikan Pemerintah. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir," ucap Irto dalam keterangan resminya, Rabu (8/5/2024).
Irto menjelaskan, Pertamina Patra Niaga selaku pihak yang menjalankan penugasan penyaluran BBM subsidi, berkomitmen untuk tetap mengikuti dan menjalankan semua kebijakan yang ditetapkan Pemerintah.
Tercatat hingga April 2024, realisasi penyaluran Pertalite secara nasional sebanyak 9,9 juta Kiloliter (Kl), dari total Kuota Pertalite tahun 2024 yang telah ditetapkan oleh Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) sebesar 31,7 juta KL.
Baca Juga: Daftar Motor Honda, Yamaha, Kawasaki dan Suzuki Dilarang Isi Pertalite di SPBU Pertamina
Menurut Irto, pihaknya juga juga telah mendorong digitalisasi untuk penyaluran BBM Subsidi melalui program Subsidi Tepat.
"Program Subsidi Tepat menjadi upaya kami untuk memastikan transparansi penyaluran BBM bersubsidi. Melalui digitalisasi, penyaluran BBM bersubsidi dapat dipantau real time, dan mencegah potensi penyelewengan di lapangan," katanya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Respons Pertamina Soal Pembatasan Pertalite"
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR