Subsidi Pertalite Pindah ke Pertamax, BPH Migas Sebut Patut Didukung

Yuka Samudera - Rabu, 15 Mei 2024 | 16:52 WIB
Dok Pertamina
(Ilustrasi) Wacana subsidi Pertalite pindah ke Pertamax didukung BPH Migas.

MOTOR Plus-Online.com - Ada wacana subsidi BBM Pertalite bakal pindah ke Pertamax.

Begini kata BPH Migas terkait subsidi Pertalite bisa dipindahkan ke Pertamax, sambut positif dan patut didukung.

Mengutip Kontan.co.id, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menyambut baik rencana PT Pertamina (Persero).

Rencana tersebut bertujuan mengubah produk subsidi dari BBM RON 90 atau Pertalite ke BBM dengan kualitas yang lebih tinggi.

Contohnya Pertamax (RON 92), Pertamax Turbo (RON 98), dan produk baru BBM bioetanol Pertamax Green 95 (RON 95).

Hal ini diungkapkan oleh Anggota Komite BPH Migas, Saleh Abdurrahman.

Ia mengatakan, subsidi BBM memang seharusnya diberikan ke BBM yang berkualitas.

Tentunya dengan wacana untuk mengkaji perubahan subsidi dari Pertalite ke RON 91 ke atas.

Baca Juga: Imbas Pertalite Akan Dihapus Busi Motor Juga Harus Ganti Pakai yang Lebih Canggih

Baca Juga: Pertamina Masih Salurkan Pertalite Pembatasan Tinggal Tunggu Revisi Perpres Nomor 191 Tahun 2014

Ini sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.20/menlhk/setjen/kum.1/3/2017 Tahun 2017 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe Baru Kategori M, Kategori N, dan Kategori O.

"Memang idealnya yang diberikan subsidi itu BBM yang berkualitas," ujar Saleh di ICE BSD, Selasa (14/5) dikutip dari Kontan.

GridOto.com/Pradana
Foto ilustrasi nozzle Pertamax Green 95 yang dibilang pengganti Pertalite.

Menurut Saleh, jika subsidi diubah ke Pertamax maka pemerintah perlu mempertimbangkan beberapa hal.

Seperti harga jual bensin, beban subsidi, dan kompensasi yang mungkin muncul jika wacana tersebut bisa berlaku.

Tak hanya itu, pemerintah juga perlu memastikan adanya kepastian pasokan bahan baku bioetanol di hulu.

Ini demi untuk keberlanjutan BBM berkualitas tinggi itu nantinya.

"Itu bagus, tapi pemerintah perlu mempertimbangkan harga, kesiapan infrastruktur dalam negeri, bioetanol terutama 5% sampai 7%, menurut saya itu bagus ya secara personal," ungkap Saleh.

Penulis : Yuka Samudera
Editor : Ahmad Ridho


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular