MOTOR Plus-online.com - Pembatasan bahan bakar minyak (BBM) subsidi akan diterapkan pemerintah bulan depan.
Ternyata ada motor Harley-Davidson yang masih bisa pakai Pertalite nih, intipi yuk spesifikasinya.
Seperti diketahui, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang menyebut pemerintah bakal melakukan pembatasan pembelian BBM subsidi mulai 17 Agustus 2024.
Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, pihaknya saat ini sedang menunggu rampungnya revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran BBM.
Revisi Perpres itu akan mengatur jenis motor yang boleh pakai bensin Pertalite.
Rencananya motor kapasitas di atas 250 cc akan dilarang mengisi BBM RON 90 itu.
Artinya motor gede (moge) seperti Harley-Davidson tidak boleh lagi pakai Pertalite.
Namun faktanya, merek asal Amerika Serikat itu punya satu model yang masuk kategori motor yang diperbolehkan isi BBM subsidi.
Motor yang dimaksud adalah Harley-Davidson SS-125, atau yang lebih populer disebut dengan ‘Harley Malaria’ di Indonesia.
Harley-Davidson SS-125 adalah motor 2-tak bergaya dual-purpose yang dirakit American Machine and Foundry (AMF).
Sekedar mengingatkan, Harley-Davidson resmi membeli saham AMF pada 1960-an.
AMF atau lebih dikenal American, adalah perusahaan pembuat pesawat terbang asal Italia yang kemudian memproduksi motor.
Dalam spesifikasi resminya, motor yang pertama diproduksi pada tahun 1975 itu dibekali mesin 2-tak satu silinder dengan transmisi manual 5-percepatan.
Mesin berkapasitas 123 cc itu menghasilkan tenaga 13 dk di 7.250 rpm.
Karena mesinnya tak sampai 250 cc, motor jadul ini masih bisa diisi Pertalite.
Turun ke kaki-kaki, SS-125 menggunakan suspensi depan teleskopik dan dual sokbreker di belakang.
Dipasang pelek jari-jari diameter 19 inci depan dan belakang 18 inci.
Berkat perpaduan kaki-kaki tersebut, motor Harley-Davidson ini memiliki tinggi jok 760 mm dan tinggi ground clearance 165 mm.
Kini 'Harley Malaria' jarang beredar di jalan karena jadi simpanan kolektor motor.
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR