MOTOR Plus-online.com - Kabar mengejutkan disampaikan Menko Marves, Luhut Binsar mulai bulan depan Pertalite akan dibatasi.
Motor 250cc dan mobil 1.400cc akan ditolak petugas isi Pertalite mulai berlaku bulan depan.
Wacana penghapusan sampai yang terbaru pembatasan pembelian Pertalite sudah terdengar sejak beberapa bulan lalu.
Yang terbaru muncul usai komentar Luhut di akun Instagram pribadinya @luhut.pandjaitan.
Pembatasan pembelian Pertalite bertujuan agar BBM subsidi bisa tepat sasaran dan mengendalikan polusi udara.
Selain itu pembatasan pembelian bensin murah ini hanya berlaku untuk motor dan mobil dengan kapasitas mesin yang sudah ditentukan.
Motor di atas 250cc termasuk mobil berkapasitas mesin 1.400cc nantinya akan ditolak petugas SPBU Pertamina saat akan mengisi Pertalite.
Luhut dalam pernyataannya mengatakan mulai 17 Agustus 2024 pemerintah mulai membatasi pembelian Pertalite.
"Dan juga pemberian subsidi yang tidak pada tempatnya. Itu Pertamina sekarang sedang menyiapkan. Kita berharap 17 Agustus kita sudah bisa mulai di mana orang yang tidak berhak mendapat subsidi akan bisa kita kurangi," kata Luhut dalam unggahan di akun Instagram pribadinya @luhut.pandjaitan, Selasa (9/7/24).
Baca Juga: 2 Alasan Pembelian Pertalite Akan Segera Dibatasi Mulai 17 Agustus Mendatang
Baca Juga: Fakta Bensin Baru Pertamina Lebih Ramah Lingkungan Harga di Atas Pertalite?
Luhut mengatakan, pengeluaran negara dalam mensubsidi bahan bakar minyak (BBM) semakin besar.
Sementara penerimaan pajak diprediksi akan turun, kondisi ini menjadi tantangan bagi pemerintah dalam menjaga stabilitas keuangan.
Salah satu upaya untuk menjaga stabilitas keuangan negara dengan menyalurkan BBM bersubsidi kepada yang berhak menerimanya.
"Pertamina sedang menyiapkan, kita berharap 17 Agustus (2024) itu orang yang tidak berhak mendapatkan subsidi (BBM) akan bisa dikurangi," jelasnya.
Menurut BPH Migas, tahun ini kuota penyaluran Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) yakni Pertalite (RON 90) ditetapkan sebesar 31,7 juta kilo liter.
Sementara kuota Solar subsidi ditetapkan 17,8 juta kilo liter.
Hingga Juni 2024 ini penggunaan Pertalite menurut anggota BPH Migas Sales Abdurrahman telah mencapai 47,42 persen sementara Solar di angka 46,42 persen. Artinya, apabila tidak dilakukan pemnbatasan terhadap penggunaan, maka kuota BBM bisa jebol.
Luhut menambahkan Pemerintah saat ini terus mendorong bioetanol akan menggantikan bensin saat ini.
Selain akan melakukan penghematan, penggunaan ini berefek baik bagi lingkungan.
Baca Juga: Pertalite Akan Segera Dibatasi Mulai Bulan Depan Siap-siap Beralih ke Bioetanol
"Supaya polusi udara ini bisa dikurangi dengan cepat," kata Luhut.
BBM yang ada saat ini menurutnya nilai Sulfur-nya tinggi di angka 500 ppm.
"Dengan bioetanol diharapkan bisa mencapai 50 ppm. Ini semua lagi proses dan dikerjakan oleh Pertamina," kata Luhut.
Namun sampai saat ini belum diumumkan pasti kriteria motor dan mobil seperti apa yang akan dilarang isi Pertalite di SPBU Pertamina.
Pembatasan pembelian Pertalite untuk motor dan mobil di atas baru akan berlaku 17 Agustus 2024 mendatang.
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR