"Yang saya rasain terkadang bensin Pertamax sih lebih boros dibanding Pertalite (penggunaannya)," kata Eki.
"Saya pernah coba isi full tank mulai hari Senin, dengan jarak tempuh yang sama. Di hari Kamis Pertamax sudah mulai habis. Sementara jika isi dengan Pertalite, maka habisnya bisa sampai hari Sabtu," sambungnya.
Pertalite dan Pertamax dibedakan dari angka oktan yang terkandung di dalamnya.
Pertalite hanya memiliki angka oktan atau RON 90 dan Pertamax RON 92.
Pertalite cocok untuk kendaraan kompresi rendah dan bisa lebih irit 9 : 1 sampai 10 : 1.
Dan Pertamax akan sia-sia jika dipakai di kendaraan mesin kompresi rendah karena tidak cocok.
Sementara pengendara mobil lain bernama Rieke (47) memilih menggunakan karena harga.
"Karena Pertalite memang harganya terjangkau dibanding BBM yang lain," ujar Rieke, Kamis.
Pertalite masih diminati masyarakat namun pemerintah akan membatasi pembelian BBM bersubsidi ini mulai Agustus 2024.
Disampaikan langsung Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan.
Pembatasan itu dilakukan agar penyaluran BBM bersubsidi lebih tepat sasaran dan menghemat anggaran negara.
Pembatasan pembelian BBM bersubsidi itu berlaku untuk mobil pribadi di atas 1.300 cc, dan motor di atas 250 cc.
Namun, syarat kendaraan yang akan dibatasi pembelian BBM bersubsidi masih akan dibahas ulang oleh kementerian terkait.
KOMENTAR