Pengorder hanya menunduk saat diambil paketnya dan menggunakan topi.
"Pada aplikasi tersebut pengorder ini meminta saya kirimkan baju tersebut ke daerah Kecamatan Kemiling," kata Makmuri.
Makmuri mengatakan, karena curiga dengan barang yang diantar ini hanya sehelai baju lusuh putih kombinasi hijau.
"Sebelum saya antar kepada penerima di Kemiling, saya melihat dulu dengan teman-teman ojol lainnya di pangkalan," kata Makmuri.
Dirinya dan rekan-rekan ojol lainnya sudah mencurigai baju lusuh itu dilihat dan goyang-goyangkan baju perempuan jelek tersebut.
"Saat saya menggoyangkan baju lusuh tersebut ada juga teman ojol lainnya yang melihat saksi dan sempat saya foto," kata Makmuri.
Setelah itu dirinya melapor kepada pihak BNNP (Badan Narkotika Nasional Provinsi) Lampung atau instansi terkait yang dekat dengan dirinya saat mangkal.
Pihak dari BNNP Lampung juga mengantar driver ojol ini untuk bertemu dengan penerima baju.
"Saya dan anggota BNNP Lampung dengan mobil ke rumah penerima orderan tersebut," kata Makmuri.
"Jadi saat sampai di sana, sebelum kami masuk sudah ada satu unit mobil menunggu di depan rumah penerima barang haram itu," kata Makmuri.
Pihak BNNP Lampung masuk ke lingkungan penerima barang haram tersebut.
"Kalau saya menunggu dari jauh saja, dan seketika mulai penggerebekan di rumah itu," kata Makmuri.
Kemudian selesai penggerebekan ada mobil masuk negosiasi, dan dirinya tidak tahu setelah itu.
"Kalau dari petugas BNNP Lampung saya ini mau dijebak, saya juga pada saat negosiasi antara BNNP Lampung dan penerima barang haram tersebut dijauhkan negosiasi," kata Makmuri.
Makmuri bersyukur kalau dirinya tidak melaporkan ke BNNP Lampung dirinya pasti tertangkap.
Sementara itu, Kepala BNNP Lampung Brigjen Pol Budi Wibowo saat dimintai keterangan belum merespon.
Artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul Ojol di Bandar Lampung Terima Order Kirim Baju, Ternyata Narkoba
Source | : | Tribunlampung.co.id |
Penulis | : | Uje |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR